Mataram, suarabumigora.com - Gubernur NTB Dr. Lalu Muhamad Iqbal resmi melantik dan mengukuhkan pengurus Asosiasi Pedagang Asongan (APA) Provinsi NTB masa bakti 2025- 2030 pada Kamis, (6/3/2025) bertempat di Hotel Bidari Mataram.
Miq Iqbal sapaan akrabnya menyatakan bahwa ekonomi yang real bukanlah perusahaan-perusahaan besar melainkan ekonomi sesungguhnya adalah pedagang asongan.
“Di tahun 1998 dikala ekonomi makro mengalami collaps para pedagang kecil asongan atau pedagang informal muncul sebagai pembangkit ekonomi nasional," ungkapnya.
Tak lupa pula, Miq Iqbal mengungkapkan kebanggaannya terhadap para pedagang asongan. Menurutnya, para pedagang asongan dalam hal ini sangat bermartabat karena mampu meletakkan tangan mereka diatas tidak selalu dibawah.
“Dengan modal tidak besar mereka mampu tidak hanya menghidupi anggota keluarga namun ikut andil memajukan perekonomian daerah sehingga menjadi ujung tombak ekonomi,” tandasnya.
Kedepan pemerintah harus hadir dan memberikan perhatian lebih kepada pedagang asongan oleh karenanya, Miq Iqbal akan mendorong Bank NTB Syariah sebagai BUMD memberikan kesempatan pada ekonomi mikro dan ultra mikro termasuk pedangang kecil dan asongan untuk diberikan permodalan untuk pengembangan usaha.
“Saya ingin Asosiasi Pedagang Asongan membuat koperasi! sesuai arahan presiden yang akan menggalakan 60 ribu koperasi," kata Miq Iqbal.
Sementara itu, Ketua APA NTB, Kamarudin menyatakan, bahwa kehadiran para pedagang asongan ini merupakan bagian terpenting dalam upaya memajukan pondasi perekenomian masyarakat ditengah maraknya modernisasi di perkotaan.
“Harapannya melalui asosiasi ini, para pedagang asongan bisa lebih sejahtera dan diakui kontribusinya bagi perekonomian daerah,” kata Kamarudin.
Komeng, sapaan akrab Ketua APA ini menjelaskan, bahwa asosiasi ini akan fokus pada beberapa program strategis, seperti pelatihan kewirausahaan, akses permodalan, dan advokasi kebijakan yang berpihak pada pedagang asongan.
“Kami ingin memastikan bahwa para pedagang asongan tidak lagi merasa sulit dalam perizinan serta tidak dipandang sebelah mata, tetapi diakui sebagai bagian penting dari perekonomian daerah,” tambahnya.
Komeng juga menambahkan bahwa APA NTB akan fokus pada beberapa program prioritas. Seperti pelatihan kewirausahaan, akses permodalan, serta advokasi terkait regulasi yang berpihak pada pedagang asongan bagi 6720 anggota APA NTB.
“Kedepan tidak ada lagi pedagang asongan yang merasa terpinggirkan. Semua harus memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang," pungkasnya.
Acara pelantikan ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara APA NTB dengan beberapa pihak, seperti Bank NTB Syariah dan BPJS Ketenagakerjaan serta Otoritas Jasa Keuangan NTB. (lws)
0 Komentar