Breaking News

6/recent/ticker-posts

Percepat Penyerapan Gabah Beras, Perum Bulog Gelar Rakor Bersama TNI dan Instansi Terkait | Suara Bumigora

 


Mataram, suarabumigora.com - Rapat Koordinasi yang membahas kolaborasi antara TNI, Bulog, dan instansi terkait dalam percepatan penyerapan gabah beras tahun 2025 secara Hyibrid, bertempat di Ruang Rapat Korem 162 Wira Bhakti, Kamis (13/2/25).


Rapat tersebut yang diselenggarakan Perum Bulog itu dihadiri Tim provinsi NTB dikomandoi oleh Danrem 162 Wirabakhti, Pimpinan Wilayah Bulog NTB, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, serta Dandim se-Provinsi NTB beserta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se-Provinsi NTB.


Direktur Utama Bulog mengungkapkan pentingnya kerja sama dengan TNI untuk percepatan penyerapan gabah dengan target nasional sebesar 3 juta ton hingga 31 April pada tahun 2025. Dirut Bulog meminta agar masing-masing Dandim yang bertanggung jawab atas wilayah produksi gabah dapat berkolaborasi dengan Pimpinan Wilayah Bulog. 


Dalam kolaborasi ini, Dandim diharapkan dapat mengawal proses panen hingga pasca panen, memastikan harga gabah tetap sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar 6.500 per kilogram.


Lebih lanjut, Dirut Bulog menekankan bahwa Babinsa harus berperan aktif dalam membantu petani dan melakukan sosialisasi mengenai harga gabah, serta mengawasi proses panen dan pasca panen. Babinsa juga diminta untuk mengawal distribusi gabah ke penggilingan dan memastikan pembayaran dilakukan tepat waktu.


Sementara itu, Wadirut Bulog menjelaskan bahwa sistem penyerapan gabah, tanggung jawab petani dimulai setelah gabah dipanen dan dikarungi hingga pinggir jalan, kemudian diangkut oleh Pimpinan Wilayah Bulog ke gudang untuk disortir. Gabah yang memenuhi syarat (Gabah Murni) akan dibeli dengan harga 6.500 per kilogram, dengan sistem pembayaran melalui nota atau uang muka. 


Wadirut Bulog juga mengingatkan agar tidak terjadi penumpukan di pos-pos serapan dan memastikan proses berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.


Dandim diinstruksikan untuk mengawasi pembelian gabah agar tidak ada yang dibeli di bawah harga HPP, serta berkoordinasi dengan pengusaha penggilingan dan pihak kepolisian jika ditemukan adanya pembelian di bawah harga yang ditentukan. Bulog juga meminta agar koordinasi dilakukan secara intensif dengan pihak penggilingan dan dinas pertanian, serta menyusun rencana kerja dan kalender kegiatan agar proses serapan gabah berjalan sesuai dengan target.


Untuk target bulan Februari 2025, Bulog mematok target penyerapan gabah sebesar 6 ribu ton per hari, yang nantinya akan meningkat menjadi 25 ribu ton per hari. Pengangkutan gabah dari pinggir jalan ke penggilingan akan menjadi tanggung jawab Bulog.


Danrem 162 Wirabakhti mengarahkan agar semua pihak bekerja sama dengan baik untuk mendukung program swasembada pangan nasional. Ia menekankan pentingnya koordinasi yang baik agar tidak terjadi kesalahan komunikasi, serta mengingatkan agar harga gabah tidak jatuh di lapangan dan tetap sesuai dengan HPP yang telah ditetapkan.


Diwaktu yang sama, Pinwil Bulog NTB memberikan penjelasan mengenai Jaringan Serapan Gabah bahwa Bulog telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan TNI untuk pelaksanaan serapan gabah dan beras. Di NTB, Bulog membawahi 16 komplek pergudangan dengan kapasitas 116.500 ton. Gudang-gudang ini masih bisa menampung target serapan gabah di NTB hingga bulan maret ini, namun mereka akan terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan pihak terkait untuk mengatur pengangkutan gabah agar tidak terjadi penumpukan.


Tugas Babinsa dalam Penyerapan Gabah

Babinsa akan dilibatkan dalam mengedukasi petani mengenai proses penanaman hingga panen dan mengawal serta pengawasan pasca panen. Babinsa juga diminta untuk membantu mencari calon supplier atau kelompok tani yang siap untuk menjual gabahnya kepada Bulog, serta memberikan informasi mengenai tempat penggilingan yang siap menerima gabah.


Terkait Koordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, Kadistanbun NTB, Muhammad Taufiek Hidayat mengingatkan kepada Kadis Pertanian Kabupaten/Kota agar segera menginformasikan lahan yang siap panen dan jadwal panen kepada Bulog dan pihak terkait. Ini untuk memastikan bahwa penyerapan gabah berjalan lancar dan tepat waktu, serta tidak menghambat penanaman berikutnya.


"Target nasional penyerapan gabah sebesar 3 juta ton harus tercapai dengan membagi target di setiap wilayah. Dengan koordinasi yang baik antara TNI, Bulog, dan Dinas Pertanian, diharapkan penyerapan gabah pada tahun 2025 dapat berjalan dengan sukses dan memenuhi harapan pemerintah," ungkapnya.(lws)

Posting Komentar

0 Komentar