Breaking News

6/recent/ticker-posts

Refleksi Pilkada NTB; Kepemimpinan Autientik-Berkarakter untuk Kemajuan NTB

Dr. Bajang Asrin Ketua Prodi Magister Pendidikan Dasar FKIP UNRAM dan Ketua ISMAPI NTB


Mataram, suarabumigora.com - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Nusa Tenggara Barat (NTB), pemilihan Bupati dan Gubernur tahun 2024 ini memiliki momentum strategis di tengah NTB menjadi sorotan nasional dan internasional. NTB menjadi daerah yang mengalami peningkatan pertumbuhan sangat menarik 10 tahun terakhir ini.

Pertama, pemerintah pusat all out mengembangkan “destinasi wisata nasional dan unik” di NTB berupa sirkuit mandalika dan lainnya.

Kedua, pertumbuhan Iptek digital secara nasional yang cepat mengakibatkan masyarakat NTB berada di Era-global. Era-global menunjuk pada kegiatan bisnis melalui IT (Internet of Thinks ) sehingga pengelolaan birokrasi harus berbasis digital. Ketiga, masih rendahnya daya saing SDM NTB di tingkat nasional dan internasional ketika berhadapan dengan kualitasnya pada sektor industri hulu dan hilir.

Ketiga alasan di atas, menyebabkan masyarakat NTB membutuhkan sosok pemimpin autentik, berkarakter dan bervisi masa depan.

Pilkada NTB harus diikhtiarkan untuk memilih sosok pemimpin yang mampu mengakatualkan keinginan pemerintah pusat dan menjadikan masyarakat NTB sebagai masyarakat yang beradaptasi dengan digitalisasi, Iptek dan budaya berdinamika cepat. Pilkada NTB hendaknya tidak sekedar hiruk-pikuk dukungan para paslon seperti “main game”.

Pilkada tidak sekedar euphoria tahunan, hingga hilang substansi regenerasi kepemimpinan di tingkatkan kabupaten dan provinsi. Pilkada bisa menjembatani komunikasi terbuka antara paslon dengan rakyat. Komunikasi tentang program kerja yang ingin dilakukan para paslon bila terpilih menjadi Gubernur atau Bupati. Saat inilah, “kontrak komitmen” para paslon dengan masyarakat luas untuk pembangunan daerah.

*Melahirkan Pemimpin Authentik dan Berkarakter*

Sosok Panglima Besar Jendral Sudirman ketika teguh pada keputusan untuk berangkat perang gerilya saat ia sakit sekalipun, bahkan sempat dicegah Soekarno, Sang Jendral tetap berangkat dengan keyakinan kuat dan loyalitas powerfull pada negaranya. Ini adalah salah satu contoh pemimpin authentic. Kesanggupan Nelson Mandela, presiden Afrika Selatan, mendekam selam 25 tahun di penjara. Keberanian Cut Nyak Dien mengambil resiko hidup di hutan belantara dan akhirnya meninggal di buangan sosok keteguhan moralitas pemimpin authentic. Pada suatu kajian Luthans dan Avolio pada bukunya Authenthic Leadership: Positive Development Approach “at authentheic leader show hope, trust, positive emotion, relational tranparancy, moral and ethical orientation toward the future” (2003).

Kepemimpinan autentik merujuk pada pentingnya karakter pribadi pemimpin untuk menggagas dan melaksanakan program kerja yang dibutuhkan masyarakat luas. Di tengah perkembangan Iptek dan budaya masyarakat, maka kepemimpinan autentik dan berkarakter merupakan kebutuhan rakyat seluruhnya.

Pilkada NTB juga menjadi upaya edukatif untuk mendidik masyarakat tentang kepemimpinan daerah; KPU bisa menjadi lembaga yang melakukan penyadaran kepada masyarakat tentang kepemimpinan daerah dan kapasitas sosok yang dibutuhkan pemerintah dan rakyat.

Pemimpin autentik menunjuk pada kekuatan karakter dan kecerdasan pribadi untuk memimpin pemerintahan dan menggerakkan rakyat berkreasi menjadi lebih maju dan sejahtera. Kepemimpinan ini menunjuk pada karakter pemimpin daerah berkerja pada prinsip-prinsip moralitas dan profesionalitas ketika mengelola pemerintahan dan rakyat.

Kepekaan pemimpin pada nilai-nilai dasar kemanusiaan dan mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat umum. Pemimpin yang berkerja sesuai darma pada agama, negara dan rakyat luas, Bersikap tegas pada penegakan keadilan dan kebenaran. Itulah bagaimana sosok pemimpin autentik dapat menjadi sosok kepala daerah yang menekankan keberpihakan sepenuhnya pada rakyat sesungguhnya.

Pada konteks NTB ini, pilkada untuk mengasah kepekaan kepemimpinan daerah terhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat luas. Memperkuat tingkat keberpihakan pada kebutuhan rakyat di tingkat akar rumput. Kepentingan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat; kualitas pertanian, kualitas kesehatan, kualitas pendidikan, hingga masyarakat semakin tangguh secara ekonomi.

Banyak masalah daerah yang membutuhkan solusi strategik dan cepat untuk membangun fondasi kesejahteraan masyarakat luas. Salah satunya adalah pembangunan Dam Mujur untuk kebutuhan air pertanian terpenuhi di Lombok Selatan. Dam Mujur ini telah direncanakan sejak Gubernur Warsito, Harun Al-Rasyid, L.Srinate, TGH. Zainul Majdi dan Zulkieflimansyah belum juga terealisir sampai saat ini.

Saya sebagai anak petani telah lebih dari 40 tahun lalu merasakan dan menunggu, ketika saya ikut mencangkul di sawah yang kering-basah di desa Ganti, terik matahari, bersama orang tua, betapa kebutuhan air pertanian ini sangat utama. Kebutuhan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pasar kerja, penegakan hukum, pendidikan, kesehatan. pertanian dan iptek- budaya menjadi sangat utama pada pembanguan NTB ke depan.

Ketika masalah-masalah nyata rakyat NTB banyak yang terabaikan dan kurang mendapatkan perhatian serius, maka sering pergantian kepemimpinan tidak memberikan makna bagi masyarakat luas. Sehingga pilkada pun menjadi “pesta demokrasi yang kurang bermakna”.

Di samping itu, masyarakat NTB dapat menjadikan momentum pilkada ini sebagai introspeksi diri atas capaian-capaian kepemimpinan masa sekarang untuk dikembangkan di masa mendatang. Bagi rakyat semuanya tidak sulit untuk menilai apakah kepemimpinan sekarang itu gagal atau sukses?!.

Sumber informasi dari berbagai media sosial dan media mainstream sangat banyak sehingga masyarakat sendiri dapat mengevaluasi kelebihan dan kekurangan kepemimpinan saat ini serta menjadi kewajiban pemimpin baru untuk melengkapinya.

Semoga pilkada NTB tahun 2024 melahirkan kepemimpinan baru yang authentic dan peka pada kebutuhan rakyat banyak yaitu pertanian, pendidikan dan kesehatan dan lain-lain.

Posting Komentar

0 Komentar