Lombok Barat, suarabumigora.com - Kapal Rumah Sakit (RS) Apung Laksamana Malahayati milik PDI Perjuangan (PDIP) singgah di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). RS Apung Laksamana Malahayati bakal nyandar di sejumlah pelabuhan-dermaga di NTB.
RS Apung Laksamana Malahayati melayani Bakti Sosial dan Pelayanan Kesehatan secara gratis kepada masyarakat.
Selama hampir satu bulan ke depan, RS Apung Laksamana Malahayati bakal nyandar di enam pelabuhan maupun dermaga di enam kabupaten di NTB. Pelabuhan Lembar Kabupaten Lombok Barat menjadi yang pertama disinggahi kapal dengan nomor IMO 9986738 GT 262 No. 2939/GGe itu.
Kemudian RS Apung Laksamana Komala Hayati bakal memberikan pelayanan kesehatan secara cuma-cuma di 5 kabupaten lain yakni Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, dan yang terakhir di Bima.
Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat menerangkan bahwa sebagaimana layaknya rumah sakit, RS Apung Laksamana Malahayati mengemban misi pelayanan kesehatan. Secara khusus melayani rakyat Indonesia di kawasan pesisir atau di pulau-pulau terpencil.
Menurutnya, kehadiran RS Apung Laksamana Malahayati menjadi bukti keberpihakan PDIP terhadap wong cilik.
"Kehadiran Kapal RS Terapung Laksamana Malahayati menjadi satu lagi kiprah nyata PDI Perjuangan dalam membantu masyarakat. Katanya PDIP ini partai wong cilik, sakit bersama rakyat, senang bersama rakyat. Sekarang kita cari masyarakat yang sakit itu," ujar Rachmat pada Senin (20/11/2023).
Anggota DPR itu menjelaskan, di NTB saja, RS Apung Laksamana Malahayati bakal memberikan pelayanana kesehatan kepada sekitar 15 ribu masyarakat selama satu bulan ke depan.
Secara eksplisit, Rachmat menggarisbawahi komitmen PDIP untuk hadir memberikan akses kesehatan masyarakat pesisir. Rachmat mengaku, hanya PDIP yang memiliki program Rumah Sakit Apung yang memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat.
"Silakan bisa dicek, hanya PDIP yang memiliki program seperti ini. Partai lain tidak ada, ini bukti keberpihakan kami, kepedulian kami kepada masyarakat, kepada rakyat," bebernya.
Lebih jauh, Rachmat tak menampik bahwa kehadiran RS Apung Laksamana Malahayati juga merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya Ganjar-Mahfud menyapa masyarakat.
"Tentu jadi bagian dari Ganjar-Mahfud menyapa rakyat. Otomatis lah, karena Ganjar-Mahfud diusung PDIP, ini kan program partai," bebernya.
Turut hadir dalam kegiatan bakti sosial pelayanan dan pengobatan gratis sejumlah Pengurus dan Caleg PDI Perjuangan dapil Lombok, Made Kariyase, Sekretaris PDI Perjuangan Lombok Utara, Suhaimi (Ketua DPC PDIP Loteng), Nyanyu Ernawati (Sekretaris DPC PDIP kota Mataram/Ketua Fraksi PDI Perjuangan), I Gede Wiska dan Yogantara (anggota DPRD kota Mataram/FPDI).
Sementara Caleg PDIP tampak hadir antara lain Endang Yuliati, Siti Nur Arinang, Sudirman dan Sri Wardani, Kesemuanya caleg PDIP dapil Lombok Barat.
Pantauan media ini, di areal lokasi pelayanan kesehatan, dipasang tak kuranh 20 baliho capres-cawapres Ganjar - Mahfud MD.
"Jadi jangan diragukan lagi capres-cawapres kami ini. Perhatian dan kepeduliannya kepada rakyat," paparnya.
Selanjutnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, kata Rachmat konsisten menegakkan semangat gotong-royong. Termasuk juga gotong-royong, saling membantu di bidang kesehatan.
Ia mengatakan, Kapal RS Terapung Laksamana Malahayati milik PDI Perjuangan ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. Tak hanya itu, pihaknya juga menggelar bakti sosial lainnya.
"Saya perlu menyampaikan kapal rumah sakit terapung ini ide cemerlang dari PDIP dalam rangka pengabdian kepada masyarakat termasuk dalam hal ini pelayanan bakti sosial dan bakti kesehatan," ujarnya.
Di tempat yang sama, Kapten Kapal RS Laksamana Malahayati yakni Kapten Chrisner menyampaikan bahwa sejak diresmikan pada pertengahan Juni 2023, Rumah Sakit Apung Laksamana Malahayati telah singgah di 10 daerah yang ada di Indonesia. Pelabuhan Lembar Lombok Barat, menjadi pelabuhan ke-26 yang disinggahi RS Apung Laksamana Malahayati. RS Apung Laksamana Malahayati diioperasikan 13 anak buah kapal dengan 7 tenaga kesehatan.
Kapal yang didominasi warna merah tersebut berukuran panjang 30 meter dengan lebar 9 meter dan ketinggian dtaft 2 meter.
"Nanti setelah dari NTB kami bergerak ke Sulawesi dan Kalimantan. Jawa dan Sumatra sudah semua," katanya.
Terpisah, Kepala Tim Medis RS Apung Laksamana Malahayati yakni Januar Siahaan menceritakan sejauh ini, antuasis masyarakat menerima pelayanan kesehatan gratis di sejumlah daerah cukup tinggi. RS Apung Laksamana Malahayati dilengkapi ruangan operasi kecil, ruang operasi besar, ruang tunggu, ruang pascaoperasi, apotek, dan ambulans on board di kapal.
Sejauh ini, pihaknya telah memeberikan layanan pengobatan gratis pada puluhan ribu masyarakat.
"Setiap harinya itu kami bisa melayani 300-500 orang. Sejauh ini tidak ada kendala berarti selain kadang-kadang kami harus bertemu ombak setinggi 2,5 meter," bebernya.
Terpisah dalam laporannya, Ketua DPC PDI Perjuangan Lombok Barat yang juga Anggota DPRD Lombok Barat, Lalu Muhammad Ismail mengatakan untuk misi pelayanan dan pengobatan gratis di Kapal Laksamana Malayati, DPC PDI Perjuangan sudah mempermaklumkan kesejumlah pihak, Kadus, desa di sekitaran Lembar maupun Syahbandar.
"Terhitung mulai hari ini, Senin 20 November 2023 s.d Kamis 23 November 2023 setiap hari akan hadir tidak kurang 500 orang pasien bahkan lebih yang berobat di Kapal Laksamana Malahayati," kata Lalu Muhammad.
Lalu Muhammad Ismail menambahkan tidak tertutup kemungkinan penumpang bus yang menyebrang kejawa, sopir truk jurusan Jawa, dll bakal ada yang berobat juga," tukasnya.
Inaq Saknah, dari desa lembar salah satu pasien yang telah mendapat layanan kesehatan oleh tim medis PDIP dari Kapal Ekspedisi Laksamana Malahayati menyatakan rasa syukurnya bisa diberikan pengobat gratis dan diberi obat paten untuk penyakit tekanan darah dan flu demam batuk.
"Terima kasih kepada bapak ibu dokter dari PDIP yang membantu pengobatan saya," tuturnya.
Dari pantauan dilapangan, tampak pasien pengobatan gratis tertib antre, setelah dipanggil namanya satu per satu untuk mendapatkan layanan pemeriksaan, rekam medis, dan pengobatan. Hebatnya lagi obat-obatan yang disiapkan dan diberikan kepada warga miskin oleh tim medis PDIP semuanya obat paten dan berkelas.
"Bapak ibu sekalian dalam dua hari pasti akan ada perubahan dan insha Allah sembuh karena obatnya paten," kata seorang petugas media PDIP memberikan pengumuman.
0 Komentar