Bima, suarabumigora.com - Dalam rangka mengakselerasi program NTB Maju Melaju, Penjabat (Pj) Gubernur NTB H. Lalu Gita Ariadi, menyelenggarakan Kunjungan Kerja (Kunker) Perdana selama dua hari (21-22 Oktober 2023) ke Kota/Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu bersama jajaran Pemprov NTB.
Rombongan Kunker dimulai dengan mengunjungi Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Tenun Nursakura, Kelurahan Raba Dompu TiKippmur Kecamatan Raba, Kota Bima (21/10/2023). Hadir pula Pj. Walikota Bima H. Mohammad Rum, dan Sekda Kabupaten Bima H.M Taufik beserta tamu undangan.
Dalam hal ini pimpinan OPD yang mendampingi Pj Gubernur NTB, diantaranya dari Asisten II Fathul Gani, Kabiro Adpim Khairul Akbar, Kabiro Kesra H. Sahnan, Kadis Kominfotik Najamuddin Amy, Kadis Sosial Ahsanul Khalik, Kadis Kelautan dan Perikanan Muslim, Kadis LHK Julmansyah, Kadis Perkim H. Sadimin, Kadis Perindustrian Nuryanti, Kalaksa BPBD NTB H. Ahmadi dan jajaran.
Pj. Gubernur NTB yang akrab disapa Miq Gite menyatakan berterima kasih atas penerimaan kunjungan, sekaligus mohon izin (sentabik) kepada masyarakat Bima, sehubungan dengan penugasan dari pemerintah pusat. Untuk menyelenggarakan tata pemerintah provinsi di kabupaten/kota.
Dalam pada itu, Miq Gite mengatakan pula pentingnya dukungan moril masyarakat.
"Apalah gunanya Pemprov NTB, apabila tidak didukung tokoh masyarakat, Forkopimda, birokrasi dan sebagainya." tuturnya.
Rencananya pada tanggal 27 November 2023 Jum'at Salam dan Jum'at Belondong dilaunching. Bermakna tiap Hari Jum'at akan turun ke desa-desa membawa mitra instansi vertikal BUMN/D di daerah untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Menggunakan sarung buatan masyarakat kita sendiri. Pada kesempatan tersebut Pj. Gubernur NTB mengajak untuk menggunakan sarung Nggoli Mbojo.
"Gunakan sarung tenun (tembe) Nggoli, musim panas terasa dingin, musim dingin terasa hangat. Bela beli produk masyarakat kita sendiri," urainya.
Pada masa mendatang, masih dikatakan Miq Gite kelahiran Puyung Lombok Tengah itu, ekonomi stabil dengan investasi akan hadir, kesejahteraan masyarakat bisa meningkat apabila menghasilkan pasar dengan banyak kegiatan ekonomi dan pertemuan-pertemuan nasional di Pulau Sumbawa.
Sementara itu, Kata Penerimaan dari Tokoh Adat Bima H. Alwi Amin, tenun Bima dilakukan secara part time, masih tradisional sehingga lama penyelesaiannya. Persoalan pada sumberdaya modal dan pemasarannya. Kendati memang diakui Pemerintah Kota telah intens memberdayakan.
"Tadi apa yang disampaikan Gubernur kita, tentang keinginan membeli sarung tenun yang ada di Bima, itu membanggakan dan dapat memajukan ekononi masyarakat," pungkasnya.
Miq Gite pada sesi akhir acara, berkenan melihat produk tenun dan membeli Sarung Tenun Bima, diikuti para tamu dan jajaran Pemprov NTB. (lws)
0 Komentar