Lombok Barat, suarabumigora.com - Kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) merupakan kerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan Nasional dengan Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Ketahanan Pangan NTB. Ini adalah dalam rangka pengendalian inflasi di NTB serta meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk pangan.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB, H. Abdul Aziz, pada kegiatan GPM, bertempat di Lapangan Tanak Tepong desa Presak Kecamatan Narmada Lombok Barat, (11/7).
Selain itu, Kadis mengatakan kegiatan ini melibatkan Dinas terkait dan stakeholder lainnya berkoordinasi dengan Bulog, Pelaku Usaha Pangan, Dinas Perindustrian, Pertanian, Perdagangan termasuk pelaku UMKM di Desa setempat.
"GPM Ini pertama kali digelar di Desa Peresak Narmada, kedepannya kita akan berlanjut sampai akhir tahun masih 14 kali lagi," pungkasnya.
Sementara itu, Kades Peresak Bahri, menyambut baik program GPM yang digelar pagi ini diwilayah Peresak Lapangan Tanak Tepong.
"Terimakasih kepada Pemprov NTB melalui Dinas Ketahanan Pangan menggelar GPM. Ini adalah kegiatan yang luar biasa dalam memudahkan masyarakat kita untuk mendapatkan bahan pangan yang lebih murah sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat," tuturnya.
Kades berharap kegiatan GPM seperti ini harus sering dilakukan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan daya beli masyarakat sehingga memudahkan warganya mendapatkan bahan pangan yang lebih murah dan terjangkau.
Selain itu, ia menambahkan pihak desa melibatkan pelaku UMKM setempat sebagai wadah mereka untuk lebih bersemangat dan berkembang untuk kesejahteraan masyarakat.
Antusias masyarakat Peresak datang untuk membeli bahan pangan yang murah di lapangan Tanak Tepong. |
Saat yang sama, Inaq Askiya warga setempat juga menyampaikan apresiasi atas digelarnya bazar murah Pemprov NTB melalui Dinas Ketahanan Pangan. Dirinya bersama masyarakat lainnya berbondong-bondong datang ke lokasi untuk membeli bahan pangan sebagai kebutuhan sehari-hari.
"Seperti Bawang, harga normalnya sampai 32 ribu perkilo, disini kita dapatkan harga yang relatif murah dengan harga 25 ribu perkilo dan bahan pangan lainnya relatif lebih murah," ungkapnya. (lws)
0 Komentar