Dalam kunjungannya, Eny Yaqut juga memberikan donasi untuk kepentingan konservasi dan pemeliharaan penyu yang ada di sekitar pantai Nipah melalui kelompok konservasi setempat yaitu, Turtle Concervation Community (TCC) Nipah.
"Bukankah memelihara, melindungi sesama makhluq adalah perbuatan mulia yang diperintahkan oleh agama, ungkap Eny Yakut.
Selain itu, selama kunjungan kerja mendampingi Menteri, Eny Retno Yaqut selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke tempat pemberdayaan masyarakat, centra UMKM, kerajinan tangan, seperti yang dilakukan ke desa Sade, Sukarara sebagai pusat kerajinan tenun khas lombok dan lain sebagainya.
Sementara itu, Iwan Suryadi selaku ketua kelompok konservasi penyu mengatakan Pantai Nipah selama ini dikenal sebagai tempat wisata kuliner, selain destinasi wisata edukasi yakni, edukadi pemeliharaan dan konservasi penyu yang dikelola oleh Turtle Conservation Community (TCC) Nipah.
"Lembaga konservasi ini didirikan oleh pemuda setempat untuk membantu menyelamatkan satwa atau hewan yang dilindungi, termasuk penyu," jelas Iwan.
Ditambahkan Iwan, luas Pantai Nipah sekitar 30 hektare. Sejauh 35 meter dari bibir pantai, terdapat beberapa kolam sementara semi alami berpasir sebagai tempat penangkaran telur penyu. Ukuran kolam bervariasi. Ada yang kedalamannya 30 sentimeter dengan diameter 35 sentimer, ada pula empat unit kolam dengan ukuran 5m x 2m.
Atas nama kelompok pemuda desa Nipah,dan TCC mengucapkan banyak terimakasih kepada Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, Ketua DWP Kemenag RI, Eny Retno Yaqut yang sudah memberikan donasinya sebagai upaya perlindungan, pemeliharaan penyu di pantai Nipah.
"Semoga kepedulian Menteri Agama, Ketua Penasihat DWP Kemenag RI menjadi teladan bagi masyarakat lainnya," harap Iwan Suryadi. (lws)
0 Komentar