Para peserta pelatihan sedang praktik sebagai pemandu wisata alam |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kabupaten Lombok Utara (KLU) menyelenggarakan pelatihan Pemandu Wisata Alam (Ekowisata) di Hotel Amarsvati, Desa Malaka, Pemenang, sejak Tanggal 22 hingga 24 Nopember 2022. Kini, pelatihan tersebut telah mencapai penghujung prosesnya, dan diakhiri dengan praktikum lapangan yang diselenggarakan di Desa Santong, Kayangan, Kamis (24/11/2022).
Berbagai materi tentang kepemanduan wisata alam diterima puluhan peserta dari berbagai narasumber berkompeten. Mulai dari materi perencanaan ekowisata, implementasi, hingga pengembangannya, dan berakhir dengan praktik lapangan.
Mewakili Kepala Disparekraf KLU Ainal Yakin, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata (PSDP) dan Ekonomi Kreatif I Wayan Subada Biwandana menjelaskan, pelatihan Pemandu Ekowisata ini merupakan pelatihan yang pertama kali dilakukan pihak Disparekraf KLU, sebelumnya beberapa kali dilakukan pelatihan pemandu namun tidak spesifik mengenai ekowisata.
"Kali ini untuk pertama kali kita selenggarakan pelatihan spesifik tentang kepemanduan ekowisata," urai Subada.
Menurutnya, berbagai materi telah diterima para peserta semenjak pelatihan dimulai. Tinggal praktiknya saja yang dimatangkan hari ini. Mereka memilih Desa Santong sebagai tempat praktik, lantaran diketahui Santong merupakan desa yang memiliki potensi besar untuk ekowisata.
"Mereka tinggal praktik saja ini, agar ilmu yang mereka terima dua hari di kelas, dapat mereka praktikkan di sini. Kami memilih Santong karena memang potensi ekowisata tinggi di sini, apalagi pokdarwisnya juga diketahui aktif," paparnya.
Ia berharap, ilmu yang didapat para peserta di kelas dan di lapangan dapat dimanfaatkan dan dikembangkan oleh para peserta sehingga kemampuan secara personal dan tim untuk pemandu ekowisata dapat meningkat.
Berfoto bersama di lokasi praktik |
"Tujuan kita jelas untuk peningkatan sumberdaya pemandu khusus ekowisata. Kami harap mereka dapat mengembangkan dan mengaplikasikan semuanya di kepariwisataan sesungguhnya setelah pelatihan ini," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu Peserta Pelatihan Pemandu Ekowisata asal Desa Santong Husein, menanggapi positif dan antusias pelatihan yang diikutinya. Pria yang telah lama menjadi anggota Pokdarwis Pesona Alam Santong (PAS) ini mengaku mendapatkan berbagai wawasan baru setelah mengikuti pelatihan.
"Memang secara pribadi saya banyak kelemahan, sudah lama saya di pokdarwis, tapi kali ini banyak wawasan baru yang saya dapatkan," urai Husein.
Ia yang menjadi Juru (koordinator) pada praktik pemandu ekowisata saat itu, mengaku masih belum lancar dalam menjelaskan dan memaparkan kondisi destinasi. Namun ia bertekad akan terus belajar sehingga dapat menjadi pemandu profesional ke depannya.
"Banyak pemandu profesional seperti Ketua Forum Pokdarwis KLU, mereka bisa memberikan ilmunya kepada kami. Saya memang masih kurang lancar menggambarkan destinasi dan menyampaikan kondisi itu, tapi saya yakin ke depan kita punya cita-cita yang sama menjadi pemandu profesional," tambah Husein.
Praktikum tersebut berlokasi di sekitaran wilayah Dam Santong, ada beberapa objek ekowisata yang dapat dinikmati pengunjung di lokasi tersebut. Salah satunya, adalah fauna berupa Kera Ekor Panjang, berbagai flora unik seperti anggrek, pohon buah, air terjun, pemandian alami, dan berbagai sajian alam lainnya. (sat)
0 Komentar