Pemotongan tumpeng, tanda bertambahnya usia Desa Bentek |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Pemerintah Desa (Pemdes) Bentek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara (KLU) memperingati hari jadi desanya yang ke-110 tahun pada hari ini, Sabtu (15/10/2022). Bertempat di lapangan umum setempat, gelaran peringatan HUT salah satu desa tertua di KLU ini dirangkaikan dengan berbagai kegiatan nanmeriah.
Kemeriahan HUT Desa Bentek ini tak lepas dari kerja sama yang dilakukan Pemdes Bentek dengan Rumah Budaya Kembang Rampai Sammira. Banyak perlombaan dan kegiatan-ketiatan tradisional yang dilakukan, dalam hal ini seperti permainan tradisional Memangkek (main gasing), Peresean (Perisaian), dan berbagai kegiatan bernuansa kearifan lokal lainnya. Selain itu giat peringatan HUT ini juga dimeriahkan 110 kelompok peserta pawai alegoris, pada Jumat (14/10/2022) sore, dan yang tak kalah ramai juga ada bazar kuliner lokal.
Dalam pidtonya, Kepala Desa Bentek Warna Wijaya menyampaikan, tema kegiatan peringatan HUT Desa Bentek ke-110 tahun ini bertema "Pulih dan Bangkit Menuju Kemandirian Desa" didasarkan pada keinginan pemdes serta masyarakat untuk menjadi desa yang mandiri. Terlebih sejak peristiwa Gempa Lombok 2018 hingga disusul Covid-19 mengakibatkan berbagai sektor di masyarakat menjadi melemah.
"Kita dihantam gempa, lalu disusul covid, oleh sebab itu mari kita bangkit untuk masyarakat yang lebih baik, desa yang lebih baik, kalau bukan kita sendiri siapa lagi? maka kita harus mandiri," seru Warna.
Para tamu udangan |
Di samping itu, Desa Bentek sebagai desa yang cukup tua di Lombok Utara juga memiliki berbagai potensi, mulai dari pariwisata, pertanian, perkebunan, industri rumah tangga, serta kearifan lokal yang bernilai. Menurut Warna, beberapa hal ia lakukan agar masyarakat bahagia, dikarenakan terlalu lama dihinggapi badai musibah seperti gempa dan covid tadi.
"Yang penting masyarakat saya senang, kita bersenang-senang. Bagaimana bisa bangkit kalau tidak gembira, acara adat, Memangkek, Peresean, mari kita lakukan. Ini juga bagian dari trauma healing masyarakat," ujar Warna yang lebih suka disapa Kades Bergigi itu.
Dalam penyampaian laporannya, Ketua Panitia HUT ke-110 Desa Bentek Wawan Fernando, mengungkapkan rasa besyukurnya atas kelancaran terselenggaranya kegiatan peringatan HUT desa itu. Ia menyatakan, pihak desa hanya memberikan anggaran sejumlah Rp 14 juta untuk kegiatan ini, sisanya panitia berinisiatif sendiri dengan menggandeng Rumah Budaya Kembang Rampai Sammira, OPD-OPD terkait di Pemda KLU, DPDR KLU, DPRD Provinsi NTB, serta berbagai donatur lain.
"Alhamdulillah, meski anggaran kami sedikit kami bisa menggelar acara ini dengan meriah, barangkali ini HUT desa yang paling meriah. Terima kasih para donatur," jelas Wawan.
Mewakili Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu, Asisten I Pemda KLU Raden Nurjati mengapresiasi semangat pemerintah desa dan masyarakat Bentek dalam membangun desanya menuju predikat Desa Mandiri. Nurjati menyebut, ada tiga hal yang menjadi penilaian pokok sehingga salah satu desa dapat disebut sebagai Desa Mandiri.
"Semangat ini yang patut kita apresiasi, namun untuk menjadi Desa Mandiri perhatikan syarat-syarat seperti Ketahanan Sosial, Ketahanan Ekonomi, dan Ketahanan Ekologi," papar Nurjati.
Asisten I Pemda KLU Raden Nurjati, saat memberikan sambutan |
Ia merasa optimis, Desa Bentek mampu meraih predikat tersebut, lantaran kondisi dan kesiapan Desa Bentek cukup mendukung. Lingkungannya masih relatif asri, banyak tokoh Lombok Utara yang berasal dari Desa Bentek menandakan tingkat SDM di desa tersebut di atas rata-rata, kerap menang dalam berbagai lomba termasuk lingkungan dan kesehatan tingkat kabupaten dan berkali-kali ikut tingkat provinsi, serta aktivitas perekonomian dari berbagai sektor dianggap hidup.
"Saya optimis dengan cita-cita desa ini, berbagai hal yang kita lihat di sini cukup mendukung tercapainya visi sebagai Desa Mandiri," tambah Nurjati.
Hadir dalam acara tersebut, Asisten I Pemda KLU Raden Nurjati mewakili Bupati Lombok Utara, Kapolsek Gangga Remanto, dan unsur Muspika Kecamatan Gangga. Perwakilan berbagai OPD lingkup KLU, Anggota DPRD KLU, Anggota DPRD Provinsi NTB Sudirsah Sujanto, Ketua AKAD KLU Budiawan, beberapa mantan Kepala Desa Bentek, Tokoh Budaya KLU Kamardi, Kepala Desa se-Kecamatan Gangga, Ketua BPD se-Kecamatan Gangga, serta berbagai undangan lainnya.
Di depan hadirin, Ketua BPD Bentek Zulhadi menyampaikan napak tilas Desa Bentek, dalam penyampaiannya, Desa Bentek bermula sejak Tahun 1912 yang menjadi salah satu desa dari dua desa di Kedistrikan (kecamatan) Tanjung. Pada Tahun 1966 Desa Bentek sempat mengalami perubahan nama menjadi Desa Bebekek, dan akhirnya kembali menjadi Desa Bentek.
"Awalnya desa kita ini merupakan salah satu dari dua desa yang menjadi anggota Kedistrikan Tanjung pada Tahun 1912, dengan usia 110 tahun, Desa Bentek memiliki eksistensi dan cerita yang cukup panjang," ujar Dosen salah satu universitas di Mataram itu.
Ia menambahkan, penamaan desa dengan nama "Bentek" diambil dari sebuah nama tumbuhan yang dikenal sebagai tanaman melata. Konon tumbuhan tersebut kerap dipergunakan masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saat ini tumbuhan tersebut dapat ditemukan di Dusun Sanbaro.
"Nama desa kita berasal dari nama tumbuhan melata, kini tumbuhan tersebut masih dapat ditemui di Dusun Sanbaro. Biasanya tumbuh melata di pagar-pagar warga," terang Zulhadi. (sat)
0 Komentar