Sosialisasi: Hj. Nurhidayah bersama Sayyid Abdollah Alkaff |
Lombok Barat, suarabumigora.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) mensosialisasikan tiga Peraturan Daerah (Perda) yaitu Perda Nomor 3 Tahun 2019, tentang Penyelenggaraan Pendidikan, Perda Nomor 6 Tahun 2019 tentang Pembangunan dan Pemberdayaan Kepemudaan, serta Perda Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pendewasaan Usia Pernikahan. Sosialisasi tersebut dilakukan Ketua DPRD Lobar kepada pemuda di Dusun Buwuh, Desa Mambalan, Kecamatan Gunungsari, Selasa (13/9/2022).
Dalam sosialisasinya, Ketua DPRD Lobar Hj. Nurhidayah mengungkapkan pentingnya pendidikan bagi generasi muda. Menurutnya, pendidikan merupakan persoalan inti yang dihadapi negara ini termasuk di Lombok Barat. Kendati negara telah menjadikan pendidikan sebagai fokus utama pembangunan, namun pendidikan perlu menjadi perhatian dan pengawasan semua pihak.
"Ini sudah menjadi pokok perhatian negara, namun anggaran-anggaran yang telah dikucurkan pemerintah di bidang pendidikan perlu mendapat perhatian semua pihak," urai Nurhidayah.
Ia menuturkan, semua orang yang sukses saat ini tidak terlepas dari jejak pendidikannya. Ia meminta, para pemuda untuk terus bersemangat melanjutkan pendidikannya setinggi mungkin.
Sosialisasi tiga perda yang dilakukan Ketua DPRD Lobar Hj. Nurhidayah |
"Semua orang, termasuk saya, tidak mungkin berada di hadapan adik-adik semua tanpa pendidikan yang saya jalani dahulu," urai Politisi Partai Gerindra tersebut.
Ia menambahkan, selain pendidikan, peran pemuda dan organisasi kepemudaan juga penting untuk digeluti pemuda. Ia menuturkan organisasi kepemudaan memiliki peran yang efektif untuk memicu pemuda melakukan hal-hal yang positif, sehingga mengurangi peluang pemuda melakukan hal-hal buruk.
"Berorganisasi itu penting bagi pemuda, jika sudah punya aktivitas maka mereka tidak memiliki kesempatan untuk melakukan hal-hal negatif, terbukti ini efektif," urainya.
Ia menuturkan, pemuda jangan membatasi diri berkegiatan, di bidang apa pun itu, selama masih dalam koridor positif maka ia menganjurkannya untuk digeluti, seperti kesenian, olahraga, produksi kreatif dan lainnya.
"Mau kesenian, olahraga, atau pun ekonomi kreatif, lakukan saja, suatu saat itu akan bermanfaat untuk masa depan pemuda-pemuda kita," tandas Nurhidayah.
Ia menambahkan, agar para pemuda juga tidak terjebak dalam pernikahan usia dini sehingga mengurangi resiko berbahaya untuk kesehatan dan kehidupan sosial si pengantin. Sesuai dengan Perda Nomor 9 Tahun 2019 yang telah disosialisasikannya.
Salah satu pemudi Dusun Buwuh Fatimah Azzahrah Alkaff saat sedang diskusi |
Berbagai penyakit timbul akibat dari pernikahan usia dini, seperti kangker pada organ vital, resiko tinggi berbahaya bagi perempuan yang hamil di bawah umur, serta meningkatnya resiko Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) akibat mental yang kurang matang, serta ekonomi yang kurang mapan.
"70 persen kasus perceraian di pengadilan agama itu diketahui berlatar belakang ketidakmapanan ekonomi, ketidakmatangan mental, dan hal itu berpotensi dalam pernikahan dini," jelasnya.
Sementara itu, guna mendukung kehiatan keorganisasian remaja khususnya di Dusun Buwuh, Nurhidayah berjanji akan memberikan sound sistem kepada kelompok hadroh di dusun tersebut. Selain kelompok hadroh, ada beberapa kelompok pemuda yang bergerak di bidang konveksi, tata rias, dan kelestarian lingkungan.
"Banyak sekali aktivitas pemuda di dusun ini, saya terkejut dan suka pemuda aktif. Tapi saya akan usahakan semua aspirasi dapat diakomodir tahun depan, untuk tahun ini sound system saya penuhi, yang lainnya menyusul," janjinya pada para pemuda.
Kepala Desa Mambalan, Sayyid Abdollah Alkaff, menerangkan kepada Ketua DPRD Lobar tersebut terkait kondisi kepemudaan di dusun Buwuh khususnya. Menurutnya, pemuda di dusun Buwuh, rata-rata memiliki keahlian dan mereka berorganisasi sesuai dengan keterampilan masing-masing.
"Ada para hafiz dan hafizoh muda, komunitas pecinta lingkungan, ada komunitas sablon, komunitas desain grafis, jurnalistik, videografi dan fotografi, event organizer, MC, hingga tata rias, semuanya memiliki keahlian, bahkan beberapa di antara mereka sudah go nasional," terang Apink (Sapaan akrab Kades Mambalan).
Menurutnya pemuda di Dusun Buwuh, tinggal diberikan kebutuhannya saja, terkait konsep dan profesionalitas mereka tidak perlu diragukan. Ia berharap, bakat-bakat dan talenta muda yang ada di Mambalan, dapat menjadi citra baik Desa Mambalan ke depan.
"Mereka hanya butuh alat dan permodalan saja, kita sudah buktikan bagaimana hasil kerjanya. Jadi Insya Allah ini menjadi bagian dari citra baik Mambalan ke depan," urainya.
Beberapa pemuda juga berbicara tentang pengalaman mereka mewakili komunitasnya masing-masing. Sosialisasi tersebut dihadiri lebih dari 100 pemuda, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. (sat)
0 Komentar