Sosialisasi Air Minum oleh PDAM KLU di Gili Trawangan |
Lombok Utara, suarabumigora.com - PDAM Amerta Dayan Gunung menggelar sosialisasi percepatan pemasangan sambungan rumah pelayanan air minum di Gili Trawangan, Rabu (28/9/2022). Sosialisasi ini dihadiri puluhan masyarakat Gili Trawangan dan Pemerintah Desa (Pemdes) Gili Indah.
Sosialisasi ini menjadi lanjutan dari sosialisasi door to door yang telah dilakukan PDAM Amerta Dayan Gunung sebelumnya, sejak beberapa bulan lalu.
"Dulu kami door to door tapi masyarakat inginnya dikumpulkan dalam satu forum, makanya kami kumpulkan semua warga Gili Trawangan sekarang ini," ujar Asisten Manager Keuangan PDAM Amerta Dayan Gunung Malik Achmad Aljabar.
Dikatakannya, selain sosialisasi pelayanan air bersih, pihaknya juga sekaligus menyerap aspirasi masyarakat. Di antaranya terkait pemasangan meteran air yang murah bahkan gratis. Kemudian juga tarif air yang berlaku tetap sama seperti saat ini.
"Untuk soal ini nanti ada pemangku kebijakan yang akan memutuskan," sambungnya.
Semua aspirasi ini, diakui Malik akan disampaikan pada pimpinan di PDAM maupun PT TCN nantinya. Dirinya berharap dengan sosialisasi ini bisa menghasilkan jalan keluar bersama.
"Kami coba suarakan aspirasi warga ini, semoga ke depannya kami bisa 100 persen sebelum tanggal 15 Oktober besok," jelasnya.
Mengenai perbandingan tarif Gili Air dan Trawangan, Malik juga memberikan penjelasan. Harga air di Gili Trawangan lebih mahal lantaran menggunakan air laut yang diolah. Artinya dalam proses itu membutuhkan biaya produksi.
Sedangkan tarif di Gili Air lebih murah lantaran menggunakan perpipaan. Artinya, airnya dialirkan dari mata air pegunungan langsung ke pulau tersebut.
"Kemarin saya sudah kordinasi harga pemasangan ini," kata Malik.
Terkait harga pemasangan meteran ini akan diupayakan agar bisa dinegosiasikan kembali. Sementara, untuk air sendiri, sudah memiliki standar harganya sesuai perhitungan dari Kemendagri.
Sosialisasi PDAM |
"Harga air itu tidak bisa semau kami, karena BPK akan mengaudit setiap tahun," tegasnya.
Ditambahkan Malik, PDAM memberikan air layak dan siap minum untuk masyarakat Gili Trawangan. Pihaknya tidak pernah menolak keberadaan PT BAL di sana. Namun justru mengapresiasi mereka yang sudah membantu selama bertahun-tahun.
Berdasarkan data saat ini, jumlah calon pelanggan yang ada sebanyak 1.065 pelanggan. Rinciannya yakni sambungan rumah tangga 353 pelanggan, sambungan sosial 4 pelanggan dan sambungan properti 708 pelanggan.
Sedangkan sambungan yang sudah terpasang saat ini sebanyak 454 water meter. Di antaranya sambungan masyarakat/ rumah tangga sebanyak 179 water meter dan properti sebanyak 275 water meter
Kepala Dusun Gili Trawangan M Husni mengatakan, masyarakat tidak mempermasalahkan PDAM dan PT TCN masuk di Gili Trawangan. Hanya saja, masyarakat meminta agar harga pemasangan diturunkan lagi.
"Biaya pemasangan sama biaya perhitungan pembayaran itu yang kami minta, bila perlu turunkan sampai harga yang serendah-rendahnya," katanya.
Staf Pemdes Gili Indah Hamzah mengatakan, Pemdes berharap agar keinginan masyarakat bisa terealisasi. Harga pemasangan hingga tarif air bisa lebih murah.
"Kalau kita lihat dari pertemuan kita, harga pemasangan yang masih tinggi. Kalau bisa digratiskan ya Alhamdulillah," ujarnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Gili Indah H Taufik mengatakan, mahalnya harga membuat masyarakat tidak mau melakukan pemasangan. Sehingga akhirnya masyarakat lebih memilih tetap berlangganan dengan PT GNE-BAL.
"Ini jadi persoalan dan buah bibir setiap hari di Gili," katanya.
Tak hanya itu, PDAM juga dirasa belum maksimal melakukan sosialisasi. Sosialisasi door to door dinilai kurang tepat. Begitu juga solusi pembayaran dengan mencicil, masih dirasa memberatkan masyarakat.
"Kami juga pertanyakan kenapa jauh sekali harganya dengan yang ada di Gili Air," sambung mantan Kades Gili Indah itu.
"Mohon maaf untuk tarif di sosial ini, kalau tidak bisa gratis ya minimal sama dengan di Gili Air," pungkasnya. (sat)
0 Komentar