Mataram, suarabumigora.com - Puncak Demonstrasi Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di NTB diguyur hujan deras tepatnya depan Kantor DPRD Provinsi NTB, aksi ini terkait penolakan terhadap keputusan pemerintah pusat menaikan harga BBM, pada Selasa (6/9/2022).
Aksi unjuk rasa merupakan hari kedua berlangsung. Mahasiswa dibuat geram akan keputusan menaikkan harga BBM ditengah kondisi ekonomi yang kian sulit. Hingga aksi diwarnai kericuhan, aksi saling dorong antara massa demonstran dan polisi sebagai pengamanan tak bisa terelakan bahkan satu pintu gerbang DPRD ujung selatan dirusak masa aksi.
Aksi tersebut dipicu oleh pernyataan ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaedah saat menemui para demonstran di pintu Gerbang yang mengatakan “Selaku pimpinan DPRD Provinsi NTB atas nama lembaga dan 65 anggota dewan tidak memperkenankan siapapun dari demonstran untuk berdialog di dalam gedung DPRD NTB”.
Berkat kesigapan tim pengamanan gabungan dari Polda NTB beserta Polres jajaran masa aksi dapat dikendalikan.
Dengan langkah dan kesabaran serta tindakan yang humanis dari seluruh personil pengamanan, akhirnya para demonstran yang berasal dari seluruh perwakilan perguruan tinggi yang ada di NTB tersebut dapat di amankan hingga unjuk rasa berakhir.
Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto yang turut hadir memantau mengatakan secara keseluruhan aksi Demo menolak kenaikan BBM yang dilakukan oleh berbagai elemen dan kelompok mahasiswa pada hari ini berjalan tertib meskipun sempat terlihat aksi saling dorong dengan petugas.
“Alhamdulillah berkat kesadaran adek-adek mahasiswa dan kesiapan secara utuh dari seluruh personil pengamanan dalam hal ini dari Kepolisian Polda NTB, Sat Brimob dan Polresta Mataram, demonstrasi hari ini berjalan cukup tertib dan lancar,” tukasnya. (lws)
0 Komentar