Salah satu warga penerima water meter MBR asal Desa Segara Katon, ketika mencoba keran air |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Program Hibah Air Minum Perkotaan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (Perumda) Amerta Dayan Gunung Kabupaten Lombok Utara (PDAM KLU) telah mulai dikerjakan. Water meter dengan total 1.125 unit tersebut akan dipasang di empat desa di Kecamatan Gangga, Lombok Utara, yakni Desa Gondang, Segara Katon, Sambik Bangkol, dan Desa Rempek.
Menurut Asisten Manajer Transmisi dan Distribusi (Transdib) PDAM KLU Sakaki, pemasangan baru mencapai dua desa, Desa Gondang di Dusun Lekok dan Desa Segara Katon di Dusun Kerakas. Menurutnya pasangan water meter kali ini membutuhkan waktu yang lebih lama karena ada spesifikasi tambahan yang harus dipenuhi dari kementerian.
"Kemarin di Dusun Lekok, Desa Gondang, hari ini kita pasang di Dusun Kerakas, Desa Segara Katon. Harus bolak balik pasang sekarang karena harus menunggu betonnya kering. Spesifikasinya wajib pakai beton," jelas Sakaki, saat ditemui di lokasi pemasangan water meter di Desa Segara Katon, Rabu (27/7/2022).
Menurutnya ada 15 orang pekerja yang menjadi tim teknis di lapangan. Kata Sakaki, pihaknya mulai mengerjakan pemasangan water meter MBR ini pada pertengahan bulan ini (Juli 2022) dan akan berakhir nanti pada September 2022.
Direktur Perumda Air Minum Amerta Dayan Gunung KLU Firmansyah |
"Dalam waktu sekitar dua bulan ini kita harus selesaikan semua pemasangan, sejumlah 1.125 water meter di empat desa itu," urainya.
Ditemui di ruang kerjanya Direktur Perumda Air Minum Amerta Dayan Gunung Firmansyah menjelaskan, program hibah yang dibiayai Kementerian Keuangan RI ini dilaksanakan dengan menggunakan penyertaan modal dari Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) pada akhir program, nantinya anggaran akan diganti kementerian terkait kepasa Pemda KLU setelah dievaluasi.
"Sekarang kita pakai penyertaan modal dari pemda, setelah itu nanti akan dievaluasi. Nanti anggaran tersebut akan diganti Kemenkeu RI dengan syarat Perda penyertaan modal dan bukti transfer ke PDAM," urai Firmansyah.
Ia menyatakan, kendati pengerjaannya berkisar antara dua hingga tiga bulan, namun persiapan yang dilakukan PDAM KLU sudah sejak setahun lalu. Total anggaran untuk pekerjaan ini sendiri diketahui sekitar Rp 3 miliar.
Water meter yang telah terpasang di Dusun Kerakas |
Firmansyah membeberkan, program serupa pernah didapatkan PDAM KLU pada tahun 2018 lalu. Namun, akibat bencana gempa pada tahun itu program tersebut tidak berjalan hingga selesai. Program yang dilakukan tahun ini juga guna mencover program sebelumnya yang tidak terselesaikan akibat gempa.
"Dulu itu kan 2018, tidak selesai karena gempa, nah sisa program yang dulu, masyarakat yang belum dapat waktu itu, itu kita prioritaskan sekarang ini," jelas Firmansyah.
Pemasangan 1.125 water meter untuk masyarakat kurang mampu ini juga diprioritaskan pada daerah-daerah yang potensial atau dilalui jaringan PDAM, sehingga dapat mudah mengakses air. Pemasangan water meter ini diberikan secara cuma-cuma alias gratis. Namun pemakaian air tetap harus dibayar.
"Dari kementerian membolehkan untuk mengenakan tarif, tapi Pemda KLU mengambil kebijakan untuk memberikan gratis ke masyarakat. Tapi tetap pemakaian air harus dibayar,"
Menurut Firmansyah, program ini dapat membantu PDAM KLU untuk mendongkrak atau meningkatkan jumlah pelanggannya.
Salah satu masyarakat yang menerima pemasangan water meter MBR, Eva Musdalifah, mengaku senang karena telah dipasangkan water meter secara gratis. Ia pun mengaku puas karena air yang mengalir ke keran miliknya cukup deras.
"Airnya bersih, bagus, dan alirannya keras. Terima kasih sudah dipasangkan. Ini cukup membantu saya, terlebih pemasangannya tidak dipungut biaya," ujar ibu-ibu asal Dusun Kerakas, Desa Segara Katon itu. (sat)
0 Komentar