Pembacaan Deklarasi Tiga Pilar STBM oleh Camat Kayangan Siti Rukaiyah, dan diikuti oleh para kepala desa |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Usai Kecamatan Gangga dan Tanjung, kini Kecamatan Kayangan menyatakan komitmen untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan manjalankan tiga pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Komitmen tersebut dibacakan Camat Kayangan Siti Rukaiyah, pada acara Deklarasi Tiga Pilar STBM Kecamatan Kayangan, yang kemudian, pembacaan deklarasi tersebut diikuti oleh seluruh kepala desa se-Kecamatan Kayangan.
Kegiatan yang dimotori dua UPT BLUD Puskesmas (Puskesmas Kayangan dan Puskesmas Santong) tersebut, dijadikan sebagai momentum perubahan pola hidup masyarakat Kayangan menjadi pola hidup bersih dan sehat sesuai dengan tiga pilar STBM yaitu: tidak buang air besar sembarangan, mencuci tangan dengan sabun, serta pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga.
"Ini merupakan hari yang bersejarah bagi kami, pada saat ini kita bisa mendeklarasikan tiga pilar STBM di Kecamatan Kayangan," ujar Siti.
Menurut Siti, kendala dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat di masyarakat adalah kebiasaan lama masyarakat yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan, seperti buang air besar tidak menggunakan jamban. Menurutnya, pihaknya bersyukur ada pemerintah dan lembaga-lembaga (NGO) yang membantu memaksimalkan upaya ini dengan program jambanisasi.
"Kendala kita pada kebiasaan masyarakat, buang air besar tidak pada jamban. Tapi bersyukur pemda dan beberapa pihak lain membantu kami," papar Siti.
Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu menandatangani komitmen bersama penerapan tiga pilar STBM |
Di samping itu, Siti mengucapkan terima kasih atas kerja sama pihak Puskesmas Kayangan, Puskesmas Santong, seluruh kepala desa se-Kecamatan Kayangan. dan berbagai pihak yang telah membantu hingga deklarasi ini dapat terlaksana.
Pada kesempatan yang sama Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu, menyatakan hal senada dengan Camat Kayangan itu, faktor kebiasaan lama masih menjadi kendala yang cukup besar dalam merubah pola hidup masyarakat.
"Tinggalkan kebiasaan lama yang bersifat merugikan, banyak penyakit yang ditimbulkan, memang tidak terlihat kumannya, tapi dampaknya sangat terasa," papar Bupati Lombok Utara itu.
Bupati berpesan, agar masyarakat membiasakan diri dengan membersihkan makanan sebelum dimakan, memasak air sebelum diminum, agar makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh masyarakat dapat dipastikan higienis.
Kepala Puskesmas Kayangan I Nyoman Suratha |
"Biasakan memasak air sebelum diminum, makanan juga harus dipastikan bersih dan higienis, agar apa yang kita konsumsi tidak menjadi sumber penyakit, yang rugi kita sendiri," tegasnya sambil mengajak.
Bupati Djohan juga mengatakan, jika masyarakat terbiasa dengan pola hidup bersih dan sehat, maka generasi yang lahir di Lombok Utara akan menjadi anak-anak yang cerdas. Menurutnya, prilaku hidup bersih dan sehat berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan otak anak.
"SDM kita di KLU ini bisa dikatakan masih kurang, hal itu juga dampak dari prilaku hidup kita yang kurang bersih, dan kurang sehat. Mari, kita rubah semua itu demi generasi yang cerdas nantinya," paparnya.
Kepala Puskesmas Santong, Baiq Nirmalasari |
Sementara itu, Kepala Puskesmas Santong Baiq Nirmalasari menegaskan ada empat hal yang memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan masyarakat, yaitu: prilaku, lingkungan, fasilitas kesehatan, dan faktor genetik. Menurutnya prilaku merupakan faktor yang paling berpengaruh pada kondisi kesehatan warga, kemudian diikuti oleh faktor lingkungan.
"Yang paling berpengaruh terhadap kondisi kesehatan itu prilaku, ini pula yang paling sulit dirubah. Kemudian barulah faktor lingkungan," papar Nirmalasari.
Nirmalasari mengungkapkan, faktor lingkungan dan geografi juga menyebabkan masyarakat belum maksimal menerapkan prilaku buang air besar di jamban. Adanya sungai, parit, kebun, dan sawah, yang masih kerap dimanfaatkan warga sebagai tempat buang air besar.
Camat Kayangan Siti Rukaiyah, menandatangani komitmen |
"Sudah ada program jambanisasi yang di-support oleh kawan-kawan NGO, tapi belum maksimal penerapannya. Ke depan kami akan lebih rutin melakukan sosialisasi, sehingga semua masyarakat dapat memahami dan menerapkannya," tambah Nirmalasari.
Di tempat yang sama, Kepala Puskesmas Kayangan I Nyoman Suratha menjelaskan, komitmen yang telah dibangun semua pihak pada deklarasi ini, nantinya akan dilakukan verifikasi pada 14 Juli ini. Nantinya akan turun tim dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB untuk mengevaluasi penerapan tiga pilar STBM di Lombok Utara.
Foto bersama usai kegiatan |
"Nanti dari pihak Dikes Provinsi NTB akan terjun untuk verifikasi, lalu hasilnya nanti akan diketahui dari tiga pilar STBM yang diterapkan apakah masih ada yanga mesti diperbaiki lagi atau tidak," jelas Suratha.
Pada acara Deklarasi Tiga Pilar STBM di Kecamatan Kayangan tersebut, hadir Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu, Pihak Dikes KLU, serta beberapa OPD lainnya, beberapa kepala puskesmas, seluruh kepala desa dan kepala kewilayahan se-Kecamatan Kayangan, dan tamu undangan lainnya.
Usai pembacaan deklarasi, seluruh kepala desa se-Kecamatan Kayangan menerima piagam tiga pilar STBM, kemudian penandatanganan bersama komitmen penerapan tiga pilar STBM, dan diakhiri dengan foto bersama. (sat)
0 Komentar