Terlihat alat berat yang digunakan dalam pembangunan bendungan Meninting terendam dan terseret arus air bah (sumber: Herman) |
Lombok Barat, suarabumigora.com - "Hanyut berhamburan, terlihat seperti mainan anak-anak," begitulah ungkap salah satu netizen dengan akun Facebook Herman pada keterangan foto yang diunggahnya terkait jebolnya tanggul sementara menuju trowongan bawah tanah bendungan Meninting, sungai Meninting, Gunungsari, Jumat (17/6/2022). Diketahui pemilik akun Facebook tersebut merupakan salah satu warga yang berasal dari desa lingkar bendungan. Bukan hanya Herman, beberapa akun Facebook lainnya pun beramai-ramai mengunggah foto dan video peristiwa tersebut.
Menurut Kepala Desa Bukit Tinggi Muttaqin, jebolnya tanggul tersebut diduga terjadi akibat air sungai yang meluap sekitar pukul 15.30 WITA, lantaran hujan lebat di hulu sungai atau wilayah hutan.
"Air meluap sekitar pukul 15.30 WITA, di sini (Desa Bukit Tinggi) tidak hujan, luapan air terjadi akibat hujan deras di hulu," jelas Muttaqin.
Menurutnya, tanggul pengelak atau pembelok arah air tersebut tidak mampu menahan luapan air bah yang menerjang dari hulu. Akibatnya tujuh alat berat milik PT Hutama Karya Persero dan PT Bahagia Bangun Nusa terendam dan terseret arus, beberapa material bahan pembangunan bendungan dan ban-ban truk jenis Fuso pun lenyap tersapu air bah tersebut.
"Menurut hasil pemantauan sementara ada tujuh alat berat tersapu air bah, juga material dan ban-ban fuso itu hanyut," papar Muttaqin.
Hingga saat ini, kata Muttaqin, luapan air tersebut tidak memakan korban jiwa atau pun luka-luka. Namun, jembatan penghubung antara pusat Desa Bukit Tinggi dengan Dusun Murpadang rusak parah. Dinding jembatan hanyut digerus air bah. Muttaqin menambahkan, sebelumnya juga sempat terjadi luapan air yang jauh lebih besar dari yang terjadi sekarang ini.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlok) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lombok Barat (BPBD Lobar) Ahmad Hartono, menyatakan pihak BPBD Lobar telah melakukan pendataan pasca jebolnya tanggul tersebut. Serupa dengan Muttaqin, ia menyatakan tidak ada korban jiwa, dan kondisi luapan air sungai berangsur-angsur surut. Ia memastikan kondisi telah aman.
"Setelah melakukan pendataan, tidak ada korban jiwa, arus air pun sudah surut, kondisi debit air pun kini terpantau aman," papar Hartono.
Meluapnya air di sungai Meninting, menimbulkan kecemasan masyarakat dari beberapa desa yang bermukim dekat dengan sungai Meninting. Pasalnya, debit air menjadi meningkat. Namun, kecemasan tersebut segera diredam pihak Polsek Gunungsari yang tengah aktif melakukan pemantauan.
"Debit air meningkat, itu menimbulkan kecemasan warga, namun setelah kami melakukan pemantauan, kondisi aman, dan warga tidak perlu cemas," jelas Kapolsek Gunungsari AKP Agus Eka Artha Sudjana.
Diketahui, pembangunan bendungan Meninting, sedang dalam tahap pengerjaan dan belum rampung. (sat)
0 Komentar