Ternak milik masyarakat yang terindikasi terpapar PMK |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Alat-alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan untuk ternak yang terindikasi terpapar virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) akan segera ditender. Hal tersebut diakibatkan kondisi yang dinilai sudah mendesak, anggaran untuk pengadaan alkes dan obat-obatan tersebut pun dialokasikan dari dana Belanja Tidak Tetap (BTT). Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kelautan (DKP3) KLU, Tresnahadi, saat diwawancara media di ruang kerjanya pada Kamis (30/6/2022).
"Dialokasikan sekitar Rp 750 juta dari BTT, saat ini sedang kami persiapkan untuk pengajuan lelangnya ke bagian LPSE," papar Tresnahadi.
Menurutnya, anggaran sebesar Rp 750 juta tersebut akan dialokasikan untuk obat-obatan, alat-alat kesehatan pendukung, sosialisasi dan berbagai item lain. Angka tersebut, sebenarnya masih jauh dari total kebutuhan, namun rencananya akan dianggarkan per tahap di anggaran perubahan Tahun 2022 dan anggaran murni Tahun 2023.
"Anggarannya memang belum cukup, tapi kita tetap bersyukur. Ke depan akan dianggarkan sebagian dulu di APBD Perubahan 2022, APBD Murni 2023," katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda KLU, Gunardi, menyatakan pihaknya masih menunggu pengajuan dari dinas terkait (DKP3 KLU), hingga saat ini pihaknya belum bisa menayangkan proses tender atau lelang tersebut.
"Kami masih menunggu dari OPD terkait, tapi belum ada yang masuk pengajuannya," jelas Gunardi.
Kendati dana yang digunakan bersumber dari BTT, Gunardi menyatakan, proses lelangnya akan dilakukan seperti biasa dalam kondisi normal. Pasalnya, hingga saat ini belum ada penetapan status darurat PMK dari kementerian terkait.
"Kita akan laksanakan lelangnya seperti pada kondisi normal, meski ini anggaran dari BTT, tapi belum ada penetapan status darurat," ujar Gunardi.
Menanggapi hal itu, PPK pada pengadaan tersebut Hasto, mengungkapkan, ia bersama DKP3 KLU telah menggelar rapat koordinasi siang tadi (Kamis 30/6/2022) membicarakan terkait spesifikasi teknis. Rencananya hal tersebut akan rampung malam ini.
"Tadi siang kita koordinasi terkait spesikfikasi teknis, kemungkinan malam ini sudah bisa terinput ke sistem," terang Hasto. (sat)
0 Komentar