Ketua PCNU KLU Hamdun |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Pasca dilantik sebagai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lombok Utara (KLU) periode 2021-2026 pada Sabtu (26/2/2022), Hamdun tak segan-segan mengungkapkan visinya untuk kemajuan Lombok Utara. Salah satu yang paling dominan dijelaskannya mengenai keharmonisan dan toleransi antar umat beragama di Lombok Utara. Ia berharap PCNU KLU dapat menjadi organisasi masyarakat yang menjadi ikon persatuan di tanah Tioq Tata Tunaq tersebut.
Diketahui, Lombok Utara merupakan daerah yang memiliki keanekaragaman masyarakat yang beragam, terutama dari komposisi pemeluk agama di daerah tersebut, mulai dari Muslim yang merupakan komposisi terbesar, kemudian Hindu dan Buddha.
"Di Lombok Utara ini beragam, Muslim sebagai masyarakat yang mayoritas. Oleh karenanya, kita memiliki tanggung jawab lebih untuk menjaga keharmonisan semuanya," papar Hamdun.
Foto bersama usai pelantikan |
Hamdun melanjutkan, di daerah yang memiliki komposisi beragam, konflik sara merupakan hal yang cukup seksi untuk menghancurkan persatuan. Oleh sebab itu, toleransi dan keharmonisan bersama merupakan hal yang vital untuk dijaga.
Menurutnya, PCNU KLU pun tidak bisa menjaga keharmonisan dan toleransi tersebut jika bergerak sendiri. Ia pun membutuhkan peran serta ormas-ormas lain di KLU sehingga tanggung jawab tersebut dapat dijalankan secara kolektif.
"PCNU KLU, tentu tidak bisa berjalan sendiri. Maka kami juga mengajak semua pihak, ormas-ormas lainnya juga untuk bersinergi bersama," ungkapnya.
"NU sebagai garda terdepan untuk merawat jagat, dan membangun peradaban," tambah Hamdun.
Wakil Ketua Umum PBNU KH. Zulfa Mustofa saat menyampaikan sambutan |
Ia menyebutkan, kemajuan daerah serta keamanan dan keharmonisan daerah merupakan dasar-dasar tujuan kerja PCNU KLU ke depan, hal tersebut nantinya secara teknis akan dituangkan dalam rencana-rencana program kerja PCNU KLU.
"Kemajuan daerah menjadi tujuan kolektif kita bergerak, nantinya akan disusun dalam program kerja PCNU KLU, sebentar lagi kita akan menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda)," paparnya.
Selain menyebut soal toleransi dan keharmonisan, Hamdun juga menyebutkan rencana-rencana PCNU KLU dalam memajukan peran pemuda dan pendidikan, serta ekonomi di daerah berusia belia itu, agar tercapai tujuan menjadi organisasi yang mandiri. Ia berencana mengumpulkan berbagai ormas dan pemuda untuk berbicara atau dialog terkait kondisi daerah sehingga semua dapat disatukan dalam visi besar memajukan KLU.
Suasana pelantikan |
"Berbagai aspek kita akan coba untuk sentuh, tapi kita perlu mengajak semua pihak berdialog agar satu pandangan terkait visi besar KLU ke depan dapat terwujud," jelasnya.
Sementara itu, di tubuh PCNU KLU sendiri, saat ini Hamdun sedang melakukan komunikasi dengan para Nahdliyin di masing-masing kecamatan, guna segera membentuk pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU, kemudian pembentukan pengurus Ranting di masing-masing desa. Menurutnya, dalam waktu dekat yang harus segera diselesaikannya adalah melengkapi srtuktur-struktur organisasi tersebut hingga kepengurusan yang paling bawah.
"Sebelum itu semua, kita perlu rampungkan dulu terkait struktur ini, jadi setelah itu barulah kita melangkah lebih jauh," tandasnya.
Visi Hamdun tersebut selaras dengan penyampaian Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Zulfa Mustofa saat memberikan sambuta pada acara pelantikan tujuh PCNU. Menurutnya, kepengurusan NU di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Provinsi NTB diharuskan mandiri. Secara organisasi, ekonomi, pemikiran dan tidak boleh terpengaruh oleh pemikiran dari luar. Dimana, NU harus terbebas dari intervensi politik sekalipun.
”Jadi, siapapun boleh masuk Nahdlatul Ulama asal mereka tidak boleh mengatur NU. Misalnya, dari partai politik, dia adalah santri NU,” tegas Zulfa, sembari mengucapkan selamat pada tujuh PCNU di wilayah NTB yang sudah dilantik pada hari itu.
Kata Zulfa Mustofa, para pengurus PCNU harus segera bekerja untuk memperkuat organisasi dan jaringan NU di semua wilayahnya masing-masing.
“Pesan saya, silahkan kompak dan bersinergi dengan pihak manapun. Ini agar NU yang benar-benar mandiri bisa terwujud kedepanya,” jelas Zulfa. (sat)
0 Komentar