Kepala DKP3 KLU Tresnahadi |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Guna mengantisipasi kekurangan lahan produktif akibat alihfungsi lahan, selain pembuatan Pertauran Daerah (Perda) Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Lombok Utara (KLU) meningkatkan inovasi dalam pemanfaatan pertanian lahan kering. Hal ini, kemudian mendapatkan perhatian dari Pemerintah Pusat dengan digelontorkannya dana bantuan untuk sarana irigasi tertutup bagi pertanian lahan kering.
Hal tersebut diungkapkan Kepala DKP3 KLU Tresnahadi, saat ditemui di ruangannya, Rabu (12/1/2022). Ia menyebutkan bantuan irigasi tertutup tersebut akan diberikan dan dikelola secara swakelola kepada kelompok tani di Lombok Utara.
"Ini nanti akan ditransfer langsung dari pusat ke rekening kelompok tani kita. Nantinya mereka akan mengelola bantuan tersebut dengan swakelola," papar Tresnahadi.
Ia menyebutkan, bantuan tersebut bernilai sejumlah Rp 5.685.000 untuk masing-masing satu hektar lahan, sementara kebutuhan lahan untuk bantuan tersebut sejumlah 1000 hektar, sehingga total bantuan yang akan didapatkan Pemda KLU untuk irigasi tertutup lahan kering ini sejumlah Rp 5,68 miliar.
Bantuan tersebut akan direalisasikan dalam waktu dekat ini. Menurut Tresnahadi, pihaknya sudah melakukan Survey Identifikasi Desain (SID), dan saat ini sedang dalam pembuatan rekening untuk kelompok tani.
"Saat ini kita sedang buatkan rekening untuk kelompok tani, kita sudah koordinasi dengan pihak bank dan sebentar lagi akan direalisasikan," paparnya.
Pj Sekda KLU Anding Duwi Cahyadi |
Ia menyambung, bantuan tersebut juga memiliki persyaratan yang harus dipenuhi. Minimal lahan kelompok yang akan diberikan bantuan memiliki sumber air, seperti sumur, sumur bor, atau sumber air lainnya.
Selain bantuan irigas lahan kering, Pemda KLU (dalam hal ini DKP3 KLU) juga mendapatkan bantuan untuk Rehabilitasi Jaringan Irigasi (RJI) terbuka. 15 kelompok tani di Lombok Utara berhak mendapatkan bantuan sejumlah Rp 1,12 miliar ini, dengan masing-masing kelompok mendapat dana Rp 75 juta. Ada juga bantuan Embung dua unit masing-masing senilai Rp 120 juta, dan bantuan Sistem Irigasi Perpompaan senilai lebih dari Rp 100 juta. Semua bantuan ini dilaksanakan dengan sistem swakelola.
"Ada empat bantuan totalnya, ada bantuan Irigasi Lahan Kering tadi, kemudian RJI, dua unit bantuan Embung dan satu unit Sistem Irigasi Perpompaan," jelas Tresna.
Menyambut hal tersebut, Pj Sekda KLU Anding Duwi Cahyadi mengapresiasi kiat-kiat yang dilakukan DKP3 KLU. Menurutnya, bantuan-bantuan dari pusat tersebut memang dibutuhkan para petani di Lombok Utara.
"Ini hal yang baik bagi daerah, petani kita membutuhkan bantuan-bantuan ini. Oleh karena itu, kami mengapresiasi kiat-kiat dan kerja keras DKP3 KLU," sebut Anding.
Ia berharap, bantuan-bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para petani di Lombok Utara. Menurutnya, jika bantuan tersebut berhasil dimanfaatkan dengan baik, maka bantuan-bantuan yang lain pun akan menyusul berdatangan, karena dianggap berhasil.
"Kalau sudah bisa dimanfaatkan dengan baik, bantuan yang lain akan menyusul diberikan oleh Pemerintah Pusat. Ya jelas karena kita dianggap berhasil," ujar Anding. (sat)
0 Komentar