Lombok Tengah, suarabumigora.com - Pemberian vaksin kepada anak-anak sesuai ketentuan dan aturan medis merupakan langkah untuk menyelamatkan anak-anak sebagai generasi masa depan.
Hal inilah yang menjadi perhatian Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Niken Saptarini Widyawati. Sehingga ia terus mendorong agar anak-anak NTB mendapatkan vaksin Covid-19 dimasa pandemi ini.
"Sehingga mereka dapat hidup lebih baik lagi kedepan," pesan Bunda Niken yang juga sebagai Ketua Umum Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi NTB, saat membuka kegiatan pelaksanaan Vaksinasi Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Penujak , Sabtu (25/9/2021) di Pondok Pesantren Ahali Yasin-Al-Ali Desa Penujak Kecamatan Praya Barat kabupaten Lombok Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Niken menekankan bahwa pemberian vaksin pada anak merupakan salah satu investasi kesehatan paling murah dalam jangka panjang.
Selain itu Niken juga menambahkan, pemberian vaksin bukanlah hal yang baru. Sejak dulu pemberian vaksin ini sudah diberikan kepada balita melalui imunisasi. Seperti imuniasi BCG untuk cegah penyakit TBC. Ada imunisasi cacar untuk cencegah penyakit cacar.
Jadi, pandemi virus Covid-19 yang muncul baru sejak akhir 2019 yang lalu, kini juga telah ditemukan vaksinnya. Sama dengan penyakit lain, salah satu cara untuk mencegah Covid adalah dengan divaksinasi.
"Baik yang remaja, dewasa lansia dan semua lapisan masyarakat. Terkecuali ada yang ditetapkan karena riwayat penyakit tertentu," jelas wanita yang menjabat ketua Dekrasnada NTB ini.
Sehingga target vaksinasi yang terus gencar dikampanyekan dan dilakukan pemerintah tercapai hingga 70 persen masyarakat sudah tervaksin.
Bupati Kabupaten Lombok Tengah, H.Lalu Pathul Bahri menyampaikan, Vaksinasi ini gencar dan terus dilakukan, karena pemerintah berkomitmen untuk terus melindungi masyaratnya.
"Karena pemerintah sayang rakyatnya," ungkap Bupati.
Oleh sebab itu, apa yang dilakukan pemerintah harus didukung. Demi menjaga masyarakat terutama anak-anak yang akan melanjutkan estafet berbangsa dan bernegara.
Salahsatu remaja asal dusun Montor desa Penujak Loteng, Miftahul Jannah (18th), sedari awal mendengar vaksinasi, ia sudah mantapkan hatinya untuk ikut divaksin.
"Niat dari diri sendiri, demi kesehatan dan masa depan saya," ungkap Miftahul.
Bukan hanya Miftahul Jannah, antusias remaja dan masyarakat cukup tinggi mengikuti vaksinasi. (cnk)
0 Komentar