Gotongroyong bersih-bersih pantai |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Perumahan dan Kawasan Permukiman (LH-PKP) Kabupaten Lombok Utara (KLU) M. Zaldy Rahadian, menagaskan tidak boleh ada kata "lelah" dalam menangani sampah. Hal itu ia ucapkan saat melakukan bersih-bersih pantai pada Rabu (2/6/2021) di kawasan pantai Sorong Jukung, Tanjung, sebagai rangkaian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2021 nanti.
"Tidak boleh kita mengatakan lelah dalam menangani sampah, itu adalah bentuk komitmen kita sebagai Pemerintah Daerah yang juga memiliki tanggung jawab strategis dalam menangani persoalan sampah," papar Zaldy.
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto R, Kapolsek Tanjung, Perwakilan TNI, Kepala Desa Tanjung, berbagai Kepala Dusun se-Desa Tanjung, komunitas-komunitas pemerhati lingkungan dan ratusan masyarakat sekitar, yang juga secara sukarela berpartisipasi membersihkan bibir pantai tersebut.
Dalam wawancaranya, Zaldy juga mengungkapkan, sampah memang butuh perhatian khusus, yang terpenting adalah kesadaran dan kepedulian masyarakat. Menurutnya, sebaik apapun Pemda menangani sampah, itu mustahil berhasil tanpa kesadaran dan kepedulian masyarakat, karena produksi sampah akan terus berlanjut.
"Sampah ini diproduksi olrh masyarakat dan kita semua setuap hari, tidak cukup hanya dengan diangkut saja, besok pasti numpuk lagi. Nah jika masyarakat sendiri tidak peduli, sebaik apapun program Pemda akan jadi sia-sia," jelasnya.
Zaldy mengemukakan, hingga saat ini Pemerintah Daerah KLU dalam hal ini Dinas LH-PKP telah melakukan beberapa program terkait penanganan sampah, yang hingga saat ini tetap berjalan. Program tersebut dinamakan Simantan, Pelayanan Sampah Keliling (PSK), dan Jemput Sampah. Ketiga program tersebut dilakukan di lokasi-lokasi berbeda dan telah disesuaikan berdasarkan tipikal masyarakatnya.
"Berbeda tipikal masyarakat, berbeda cara penanganan sampahnya. Misalnya di perkotaan dan pedesaan memiliki tingkat kesibukan masyarakat yang berbeda, jadi itu kita tangani dengan berbeda pula," tambah Zaldy.
Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto R, menegaskan bahwa, Pemda dan masyarakat harus bersatu menangani persoalan sampah ini, ia menekankan, keterbatasan infrastruktur tidak boleh dijadikan alasan untuk lalai menangani sampah.
"Kita sadar, dari segi infrastruktur penanganan sampah, kita memang masih kurang, tapi itu bukan alasan untuk kita lalai terhadap persoalan itu," tegas Danny.
Danny menambahkan, pihaknya telah melakukan berbagai diskusi dengan Pemprov NTB dan para pegiat lingkungan, dan berkesimpulan sebenarnya dapat dilakukan inovasi dalam menangani sampah, menjadikan sampah sebagai sebuah produk daur ulang yang bernilai ekonomi mau pun menjadi bahan bakar dan produk lainnya. Namun, saat ini memang ada keterbatasan Pemda KLU untuk melakukan inovasi-inovasi tersebut. Ke depan, tutur Danny, Pemda KLU pelan-pelan akan menuju kepada inovasi tersebut sehingga persoalan sampah di Lombok Utara dapat terselesaikan.
"Kami telah berdiskusi dengan berbagai pihak, ada beberapa inovasi untuk menangani sampah, namun kita masih memiliki keterbatasan, pelan-pelan ke depan kita akan menerapkan inovasi-inovasi tersebut, tapi saat ini kita tidak boleh diam, tetap kita lakukan semaksimal mungkin," jelasnya. (sat)
0 Komentar