Baobab "Pohon Keabadian" Langka Asal Afrika Ditanam Perdana di KLU | Suara Bumigora

Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto R, ketika menanam pohon Baobab di halaman belakang dinas LH-PKP KLU

Lombok Utara, suarabumigora.com - Pohon Baobab dengan nama latin Adansonia Digitata Sp atau lebih dikenal dengan Ki Tambleg ditanam perdana di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Pohon langka yang berasal dari Afrika ini ditanam beserta beberapa pohon Kurma di halaman belakang kantor Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan dan Kawasan Permukiman (LH-PKP) KLU pada Jumat (4/6/2021), sebagai penutupan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang telah menjalani rangkaian senak beberapa hari terakhir. 

Kepala Dinas LH-PKP KLU M. Zaldy Rahadian, mengemukakan, penanaman pohon Baobab merupakan simbol pelestarian lingkungan atau konservasi. Pasalnya, pohon ini dikatakan dapat menyimpan air dengan baik. Dilanjutkannya, bahwa apa yang dilakukan dinas LH-PKP KLU selama rangkaian kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini tidak berarti apa-apa jika tidak memiliki keberlanjutan dan kesadaran masyarakat. 

"Kita menanam pohon langka ini sebagai simbol pelestarian lingkungan. Pohon ini dapat menyimpan air dalam jumlah besar, semoga pohon ini dapat bertahan hidup dengan baik di sini, ini sekadar contoh atau stimulan saja, harapan kami semoga hal baik ini bisa berlanjut," urai Zalddy, dalam penyampaian laporan kegiatannya. 

Kepala Dinas LH-PKP KLU M. Zaldy Rahadian saat menanam kurma

Ia mengemukakan, sebenarnya pohon Baobab dan Kurma ini direncanakan akan ditanam di sekitaran kantor Bupati Lombok Utara, namun dengan berbagai revisi perencanaan pembangunan, dikhawatirkan nantinya pohon ini kemudian dipindah atau dirusak. 

"Kami sebenarnya mau tanam ini di seputaran kantor Bupati, tapi khawatirnya nanti akan dipindah atau ditebang sebagai dampak pembangunan infrastruktur," jelasnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Karter Febrianto R, mengajak semua pihak untuk mengedepankan konservasi lingkungan pada setiap aspek pembangunan. Menurutnya Lombok Utara adalah daerah yang produktif dari segi sumber daya alam, sehingga proses-proses konservasi mutlak diperlukan. 

"Wilayah kita ini merupakan wilayah hijau, jadi apapun konsep pembangunannya, kita harus kembali kepada dasar konservasi, artinya pembangunan yang berdasar pada kelestarian lingkungan," ajak Danny. 

Ia berterima kasih kepada Kepala Dinas LH-PKP KLU dan jajarannya karena sudah melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan khususnya pada rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini. 

"Saya berterima kasih kepada Kepala Dinas LH-PKP dan jajarannya, ini adalah pemantik yang luar biasa untuk dilanjutkan, demi lingkungan yang lebih baik," tutur Wakil Bupati millenial itu.

 

Menanam kurma di akhir kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2021

Wakil Bupati sendiri diamanahkan untuk menanam pohon Baobab pada kegiatan tersebut, sementara secara simbolis Kepala Dinas LH-PKP KLU M. Zaldy Rahadian, Kapolsek Gangga Remanto, dan Tokoh Masyarakat Ardianto, masing-masih diamanahkan menanam pohon Kurma. 

Dikutip dari CNN Indonesia, pohon Baobap merupakan pohon yang mampu menyimpan 120 ribu liter air. Ketika tumbuh, pohon ini membuat lubang di batangnya sebagai wadah penyimpan air. Di Afrika dan Madagaskar, pohon ini dijadikan sebagai sumber air masyarakat. Pohon Baobab dapat hidup hingga lebih dari 500 Tahun, sehingga disebut sebagai "Pohon Keabadian" oleh masyarakat Afrika. Pohon ini dapat tumbuh setinggi 18 meter hingga 30 meter dengan diameter batang sepanjang 15 meter. Itu sebabnya jika dilihat, bentuk pohon ini menyerupai botol. 

Menurut berita yang dilansir CNN Indonesia pada Januari 2015 silam, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkeinginan mendatangkan pohon Baobap dari Afrika dengan total harga Rp 750 juta. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang saat itu menjadi Gubernur DKI Jakarta, menyatakan harga tinggi itu adalah hal yang wajar, karena sudah termasuk biaya pengiriman dan jaminan hidup. (sat)