Salat Id 1442 Hijriah di Gondang |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu, melaksanakan salat Id di Masjid Ikhwanul Muttaqien Gondang Kecamatan Gangga (13/5/2021). Masjid tersebut terdampak gempa tahun 2018, hingga kini pembangunannya memang belum rampung. Hadir pada kesempatan tersebut, Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Setda KLU Simparudin, Plt Kadis Dukcapil Tresnahadi, Kapolsek Gangga IPTU Remanto, tokoh agama, tokoh masyarakat beserta jama'ah masjid Ikhwanul Muttaqien Gondang Gangga.
Mengawali sambutannya, Bupati Lombok Utara menyampaikan momentum sholat Idul Fitri untuk mengajak bersyukur, lantaran rangkaian ibadah puasa Ramadhan 1442 Hijriah telah selesai dan terlalui dengan baik.
"Dua hal yang harus dilakukan guna mengakhiri ramadhan. Pertama; berdo'a, mudahan semua dipanjangkan umurnya dan diberikan keafiatan agar nantinya dapat melaksanakan puasa Ramadhan 1443 Hijriah yang akan datang. Kedua; menyelenggarakan salat idul fitri setelah sebulan berpuasa. Semoga pula, ibadah dan seluruh amalan kita diterima oleh Allah SWT," tuturnya.
Selanjutnya, Djohan, pada kesempatan tersebut memohon maaf secara pribadi, keluarga, maupun Pemerintah Daerah Lombok Utara, seraya menyampaikan selamat hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah.
Dikatakannya pula, persoalan dampak setelah gempa belum terselesaikan secara keseluruhan. Lebih dari 18 ribu rumah belum terselesaikan. Lombok Utara terdampak pula Covid-19. Oleh karena itu, menurutnya, seluruh polong renten (saudara-saudara semua) menyatakan berikan kesempatan sebaik-baiknya, seikhlas-ikhlasnya kepada Pemerintah Daerah untuk mengurai dan menyelesaikan persoalan satu per satu, dengan dukungan masyarakat.
Bupati Lombok Utara saat pidato pada momentum Idul Fitri |
"Semua persoalan, kalau dilakukan upaya bersama-sama akan mampu diselesaikan. Untuk diketahui bahwa yang menentukan nasib dan kemajuan Lombok Utara ke depan adalah masyarakat itu sendiri. Di dalam Al-Qur'an dinyatakan Tuhan tidak akan mengubah nasib satu bangsa/kaum, sebelum bangsa/kaum itu mengubah nasibnya sendiri," tandasnya.
Menurutnya, Pemda tidak akan mampu menyelesaikan sendiri persoalan Lombok Utara yang pelik tersebut, tidak bisa sepenuhnya mampu, kecuali bersatu padu kompak bersatu membangun daerah.
"Jika ada keliru mestinya diingatkan. Saya akan sami'na waato'na insya Allah. Untuk itu dukungan kita semua rentenku, masyarakatku di Lombok Utara ini, kita sama-sama bangun daerah ini menjadi daerah yang baldatun toyyibatun warobbun ghafur, dengan seadil-adilnya sebaik-baiknya. Kompak bersatu semua golongan membangun daerah," urainya.
Dalam pada itu, Khotib sekaligus Penghulu Desa Gondang Saiful Wathon, memaparkan meski dalam kondisi yang tidak biasa, dalam situasi Covid-19 hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah, tidak mengurangi semangat masyarakat untuk hadir melaksanakan rangkaian salat sebagai penyempurna ibadah puasa.
"Momentum Idul Fitri untuk meningkatkan kebaikan pada diri masing-masing dan kebaikan kita sinergikan untuk melahirkan amalan yang bermanfaat. Bagaimana ramadhan mendidik kita menjadi insan yang lebih baik," imbuhnya.
Dikatakannya, Ramadhan adalah semangat menanamkan nilai pada diri, baik nilai pengorbanan, keistiqomahan, kesabaran, ketaatan, kepedulian membangun dan berbagi karunia Allah SWT yang dilandasi iman dan amal, agar predikat insan muttaqien bisa diraih. Rangkaian acara salat Idul Fitri berjalan lancar khidmat dengan tetap mematuhi Prokes Covid-19. (sat)
0 Komentar