Pelatihan Pokdarwis |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Sejumlah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Lombok Utara dilatih untuk tetap bertahan di masa pandemi covid-19 yang tengah melanda. Pelatihan yang berlangsung pada Senin (12/4/2021) tersebut bertempat di Lesehan Pondok Bangket, Kecamatan Tanjung, dan dihadiri setidaknya puluhan perwakilan pokdarwis dari seluruh kecamatan. Dalam kesempatan itu hadir pula Kepala Disbudpar Lombok Utara Vidi Eka Kusuma.
Vidi mengungkapkan, kegiatan ini dilakukan guna memutahirkan seluruh pokdarwis. Pasalnya, setiap tahun ada saja ditemui kelompok baru, yang tengah berkembang, pun sudah vakum alias mati. Selain itu, mereka membedah program kerja pokdarwis selama setahun ke depan. Hal ini dilakukan guna megidentifikasi permasalahan agar dapat mengelola potensi pariwisata di desa, hingga perihal promosi secara mandiri.
“Dan kita manfaatkan untuk raker di sini kita dapatkan output program kerja setahun apa saja, dalam pelatihan ini juga dilatih bagaimana membuat promosi untuk destinasi yang dikelola,” ungkapnya.
Dijelaskan, selama ini praktis hanya tiga gili yang menjadi destinasi primadona bagi para wisatawan berkunjung ke daerah. Namun, manakala virus merebak destinasi gili menjadi lenggang. Intensitas wisatawan pun rupanya nampak berkurang di tiga pulau. Maka itu, memaksimalkan potensi lokal menjadi sebuah opsi bagi para kelompok untuk dapat bertahan hidup dengan sasaran para wisatawan nusantara.
“Bagaimana kita sesuaikan kondisi terkini pandemi covid. Wisata desa paling banyak diminati untuk sekarang, kita harap mereka mampu membuat itu. Kemarin di Pemenang Barat sudah mulai,” jelasnya.
Kendati demikian, dalam melaksanakan pengembangan jalannya tak selalu mulus. Namun ada kesulitan tersendiri yang dihadapi, misalnya kaitan dengan manajerial di internal pokdarwis, pembuatan paket wisata, hingga soal promosi. Sebab itu pelatihan ini bertujuan untuk mencari solusi sehingga keberadaan pokdarwis di desa tetap eksis dan imbasnya tak lain yaitu berjalannya roda perekonomian.
“Tergantung bagaimana mereka menangkap peluang menyamakan persepsi keinginan dan cara kelola bisnis wisata di desa. Sebab dilihat dari potensi alam kita tidak kekurangan tinggal bagaimana SDM tersebut mampu,” katanya.
Secara terpisah, Plt Kepala Bidang PSDM Disbudpar KLU Arnowadi, mengakui jika peran serta pokdarwis sangat strategis dalam meningkatkan kemajuan pariwisata kendati dalam masa pandemi. Maka dari itu pokdarwis idealnya harus memiliki program yang jelas sehingga ada output yang terus dihasilkan. Meski tiga gili belum bisa dijual secara maksimal setidaknya potensi pariwisata lokal tetap bisa berjalan.
“Apa sih output dan yang ingin dilaksanakan nanti bisa kita lihat dari program kerja mereka. Ini juga tidak lepas dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati,” pungkasnya. (sat)
0 Komentar