Pelaksanaan Musrenbang RKPD 2022 KLU |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2022, Rabu (31/3/2021). Kegiatan yang berlangsung di tiga lokasi berbeda ini merupakan tindaklanjut dari sejumlah musrenbang yang belum lama ini diselenggarakan. Fokus kegiatan dipusatkan di Aula Kantor Bupati yang dihadiri sekitar ratusan orang terdiri dari Pimpinan OPD, NGO, sejumlah Kepala Desa, dan berbagai undangan lainnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lombok Utara Herianto, mengungkapkan musrenbang kali ini bertema "Jaga Kesehatan untuk Bersinergi Pulihkan Ekonomi". Tema tersebut diangkat lantaran bencana yang melanda kabupaten termuda di NTB ini praktis membuat sejumlah sektor ekonomi lumpuh. Kegiatan ini merupakan forum penting dan strategis guna merumuskan arah dan solusi persoalan yang ada di daerah secara bersama-sama.
“Karena covid-19 tidak hanya bencana kesehatan tetapi juga bencana ekonomi, dan telah meluluhlantahkan hampir semua sektor penunjang pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.
Dijelaskan, perihal pertumbuhan ekonomi daerah pada tahun 2018 tercatat -0,87 persen saat itu Lombok Utara dihadapkan dengan musibah gempa bumi. Pada tahun 2019 berbagai pihak bersatu membangkitkan kembali geliat ekonomi angka tersebut berangsur membaik dan tercatat naik menjadi 5,88 persen. Kabar baiknya, angka 5,88 ini bisa dibilang bagus lantaran masih masuk dalam target RPJMD. Hanya saja, pada tahun 2020 di tengah situasi pandemi pertumbuhan ekonomi daerah kembali merosot jauh bahkan menyentuh -7,44 persen. Hal ini jelas menjadi sebuah tantangan bagi daerah untuk bangkit kembali.
“Akibat menurunnya pertumbuhan ekonomi ini, untuk pertama kalinya selama Lombok Utara berdiri menyebabkan penurunan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Jika pada tahun 2019 IPM tercatat 64,49 poin, pada tahun 2020 diketahui 64,42 poin artinya ada penurunan 0,07 poin. Penurunan ini disebabkan melemahnya daya beli masyarakat,” jelasnya.
Diharapkan, Musrenbang RKPD tahun 2022 yang dihadiri 267 peserta tersebut dapat mengakomodir seluruh saran dan masukan dari musrenbang yang sudah berjalan. Sehingga muncul program-program berkualitas guna peningkatan ekonomi. Herianto menggaris bawahi, sektor pertanian idealnya harus mendapat prioritas lantaran terbukti ditengah badai bencana pertanian justru jadi satu-satunya sektor yang masih bertahan.
“Sektor pertanian sudah terbukti pada masa bencana gempa dan Covid-19 tetap memberikan kontribusi besar untuk ekonomi Lombok Utara dengan rata-rata setiap tahun kontribusinya mencapai 34 persen. Kedua kita fokus lakukan pemulihan sektor pariwisata karena kontribusi PAD dan keterbukaan lapangan kerja,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu, menyambut baik kegiatan Musrenbang RKPD 2022 ini, dan berharap agar seluruh masukan dapat terakomodir. Pihaknya menegaskan tidak ingin kegiatan ini justru semata hanya seremonial yang implementasinya pun belum karuan dialapangan.
“Kita ingin menyepakati terkait pembangunan di daerah ini. Saya tidak ingin hanya melampirkan data keinginan semata tetapi mampu melahirkan konsep yang dilaksanakan dan sesuai kondisi objektif daerah saat ini,” tegasnya.
Terlebih, kaitannya dengan pandemi yang belum jelas ujungnya ini, pihaknya sadar jika keuangan daerah sedang tidak baik-baik saja. Maka, diharapkan pimpinan OPD untuk bisa menjemput anggaran di pusat sehingga kekurangan anggaran untuk pembangunan daerah bisa teratasi. Disebutkan, jika Lombok Utara saat ini kekurangan sekitar Rp 300 miliar di APBD sementara khusus PAD sendiri yang tadinya tercatat Rp 250 miliar akibat pandemi merosot menjadi Rp 165 miliar.
“Bagi daerah lain mungkin itu kecil, tapi bagi kita daerah yang baru itu sangat besar.Saya harapkan pimpinan OPD yang objektif dan punya pemikiran positif. Hal ini yang kita harapkan dari pimpinan OPD sehingga setelah pandemi selesai kondisi daerah kita akan lebih baik lagi,” pungkasnya. (sat)
0 Komentar