Jumpa pers perdana Bupati dan Wabup Lombok Utara |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Hari ke-dua bekerja usai dilantik pada 26 Februari lalu, Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu bersama wakilnya Danny Karter FR, memaparkan program unggulan yang akan dilakukan selama lima tahun ke depan memimpin KLU. Program unggulan tersebut dipaparkan bupati dan wakil bupati baru itu melalui jumpa pers yang diselenggarakan Bagian Humaspro Setda KLU pada Selasa (2/3/2021). Selain bupati dan wakil bupati, hadir pula Plt Sekda KLU Raden Nurjati, sementara itu jumpa pers ini dipandu langsung oleh Kabag Humaspro Setda KLU Mujaddid Muhas.
Ada lima tajuk program yang dipaparkan bupati dan wabup, yaitu Memarak (menyampaikan), program ini dibuat guna memfasilitasi seluruh lapisan masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya kepada bupati dan wabup secara langsung ataupun melalui media. Penyerapan aspirasi ini rencananya akan digelar setiap hari Jumat di kantor camat, desa atau di tempat ibadah.
Dalam aspek pelayanan kesehatan dan kebencanaan, program yang dipaparkan adalah ECC (Emergency Call Center) yang diperuntukan kepada seluruh masyarakat KLU jika membutuhkan pelayanan kedaruratan. Program ini terintegrasi langsung dengan instansi terkait seperti BPBD, Pol-PP Damkar, Dinas Kesehatan, RSUD hingga Puskesmas.
Djohan juga memaparkan, guna meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik akan dilakukan Pelayanan Prima, hal ini dimaksudkan untuk merubah paradigma pelayanan yang kaku dan dinilainya hanya menggugurkan kewajiban. Dengan adanya Pelayanan Prima ini diharapkan pemerintah mampu memberikan pelayanan yang cepat, ramah dan terukur.
Menjawab kebingungan masyarakat mengenai Rumah Tahan Gempa (RTG), maka bupati memprogramkan Meriri (Memperbaiki) sebagai solusi. Bukan hanya mempercepat penanganan RTG, Meriri juga diperuntukan sebagai program pembangunan infrastruktur lainnya, seperti penataan lingkungan dan fasilitas umum.
Menyadari KLU sebagai daerah pariwisata, tentunya program unggulan dalam bidang pariwisata tak luput disematkan, dengan tajuk Pariwisata KLU Bangkit, diyakini program ini dapat mendorong bangkitnya pariwisata KLU, merangkul pelaku wisata dan masyarakat, menata infrastruktur pariwisata serta meningkatkan promosi wisata.
Usai memaparkan program unggulannya, Djohan menyatakan akan menjalankan pemerintahan secara terbuka, terbuka menerima saran atau masukan bahkan protes dan kritikan, tentunya kritik yang bersifat positif untuk pembangunan daerah.
"Kami ingin menjalankan semuanya dengan terbuka, kami menerima saran, masukan, atau protes maupun kritik, tentunya yang sifatnya mebangun," ungkapnya.
Ia pun meminta kepada semua pihak untuk bersama-sama mensukseskan program tersebut, pasalnya Lombok Utara adalah milik semua masyarakat, semua elemen, sehingga dibutuhkan sinergitas antara semua pihak. Ia menegaskan agar semua pihak mengesampingkan perbedaan demi membangun Lombok Utara yang lebih baik.
"Saya berharap kita semua dapat bersinergi membangun daerah dan mensukseskan program ini bersama-sama, tidak perlu lagi ada perbedaan karena Lombok Utara milik kita semua," tegas Djohan.
Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter FR, menyatakan kondisi daerah Lombok Utara sedang dalam masa yang kurang baik, pasalnya setelah gempa, kini covid-19 juga menjadi momok yang sangat berpengaruh terhadap keuangan daerah. Sehingga perlu strategi pemulihan ekonomi yang tepat dan melibatkan serta masyarakat.
"Tahun kemarin anggaran direfocusing, PAD melemah drastis akibat covid-19 ini, oleh karena itu penanganan pemulihan ekonomi di saat pandemi ini juga menjadi prioritas kami ke depan," ujar Danny.
Pada kesempatan yang sama Plt Sekda KLU Raden Nurjati, berharap agar media juga besedia melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait protokol kesehatan. Menurutnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap bahaya covid-19 masih rendah, begitu pula upaya-upaya yang dilakukan pemda belum tentu bisa menjangkau keseluruhan masyarakat, sehingga peran media dianggap sangat penting.
"Banyak masyarakat kita belum sadar betul tentang bahaya covid, dalam bersosialisasi kami juga memiliki keterbatasan, sehingga kami membutuhkan peran serta media untuk membantu memberi pemahaman kepada masyarakat," jelas Nurjati.
Kegiatan jumpa pers tersebut kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara pimpinan daerah dengan para pewarta, laidiakhiri dengan berfoto bersama. (sat)
0 Komentar