Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu, membuka acara Koordinasi dan Sinkronisasi dengan Para Pemangku Kepentingan dalam Pemberdayaan Usaha Mikro di Lombok Utara, bertempat di Aula PLUT UMKM Tanjung (30/3/2021). Hadir mewakili Kadis Koperindag, Kabid Koperasi dan UKM Sasli Ra'is, Perwakilan OPD, Unsur Perbankan, Pendamping serta Pengurus UMKM se-KLU.
Djohan menyampaikan, acara koordinasi dan sinkronisasi perlu dilakukan untuk menumbuhkembangkan ekonomi masyarakat. Saat ini (kondisi sekarang), lanjutnya, baik nasional maupun internasional kondisi ekonomi cukup memprihatinkan disebabkan pandemi Covid-19 yang melanda, termasuk Lombok Utara.
"Kita perlu koordinasi antarpelaku usaha dengan pemerintah daerah serta stakeholder terkait. Dulu pemerintah pusat pun pernah memberikan bantuan bagi UMKM yang terdampak Covid-19, agar dimanfaatkan masyarakat dengan baik. Ada KUR juga melalui perbankan yang dapat membantu masyarakat," tuturnya.
Selain itu pula, Djohan mengajak para pemuda untuk berwirausaha atau berbisnis, mengingat produk hasil pertanian daerah banyak dan beragam. Ada Kopi, Cengkeh, Kakao, Kelapa, Durian dan lainnya. Mengolah dan mengemas secara bagus, agar punya daya tarik pembeli dan memiliki harga jual tinggi.
"Pada periodesasi 2021 ini, APBD KLU turun. Tentu sebagai daerah otonomi baru, penurunan 300 miliar relatif berdampak bagi percepatan pembangunan daerah. Ditambah lagi, pendapatan asli daerah yang juga mengalami penurunan, hampir lebih 50 persen. Banyak sekali produk UMKM yang sudah dihasilkan, namun faktor keuangan masyarakat, menyebabkan kurangnya pembeli. Saya yakin dan percaya, jika kita bersungguh-sungguh dan tidak setengah hati, pada akhirnya kita akan mendapatkan manfaat yang baik bagi kepentingan dan kesejahteraan bersama," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Koperasi dan UKM Diskoperindag KLU Sasli Ra'is, menyampaikan untuk menumbuhkan UMKM yang ada di KLU dibutuhkan koordinasi dan sinkronisasi dengan semua pihak terutama dengan OPD terkait. Mengingat pertumbuhan ekonomi setelah pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri.
"Bagi kami dan kita semua, pandemi yang melanda seluruh dunia termasuk Lombok Utara, berdampak pada stabilitas ekonomi. Hal itulah membutuhkan koordinasi dengan semua pihak yang ada. Ke depan, kita berharap pertumbuhan ekonomi di Lombok Utara, tidak mengalami krisis yang mendalam hingga mengalami minus," imbuhnya.
Dikatakannya, produk-produk NTB khususnya KLU menjadi primadona sehingga perlu singkronisasi program dengan pelaku UMKM. Melibatkan Perbankan untuk membangun peran serta semua, mendukung Bela Beli Produk Lokal. Acara diakhiri dengan ramah tamah singkat dengan para pegiat UMKM dan Perbankan. (sat)
0 Komentar