Proses mewisuda tiga kesatria Laskar Sasak Dayan Gunung |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Laskar Sasak mewisuda tiga kesatria atau prajuru utama, dan dikukuhkan langsung sebagai pengurus inti Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Laskar Sasak Dayan Gunung (sebutan lokal Lombok Utara) periode 2021-2023, pada Minggu (10/1/2021) di Tanjung. Adapun tiga prajuru utama yang diwisuda dan dikukuhkan tersebut adalah Lalu Kusnawan, sebagai Ketua DPD Laskar Sasak Dayan Gunung, Tawadi, sebagai Sekertaris, dan Raden Prawangsa Jaya Ningrat sebagai bendaharanya.
Dikukuhkannya DPD Laskar Sasak Dayan Gunung ini, diharapkan mampu menjadi pioner pemertahanan dan pelestarian budaya Sasak, khususnya budaya dan tradisi di Lombok Utara, di tengah merosotnya ketertarikan kaum milenial terhadap nilai-nilai budaya dan adat istiadat serta kearifan lokal.
Sebagai Dewan Pembina DPP Laskar Sasak, Kepala Badan Intelejen Daerah (Kabinda) NTB, Wahyudi Adi Siswanto, mengungkapkan kebanggaannya terhadap nilai-nilai yang ada pada budaya dan adat istiadat suku Sasak. Dalam sambutannya itu, Wahyudi menyatakan keistimewaan adat Sasak membuatnya jatuh cinta. Nilai-nilai saling menghormati, menahan diri, dan merendahkan hati, amat dijunjung dan dipegang erat dalam budaya dan adat Sasak.
"Adat Sasak itu luhur dan istimewa, sampai saat ini saya jatuh cinta dengan adat-adat Sasak, saling menghormati, menghargai, menahan diri dan merendahkan hati, begitu dipegang erat oleh adat Sasak," ujarnya, sambil menyebutkan beberapa contoh nilai pada ritual adat Sasak.
Proses Sembeq (pemberkatan) oleh Pengilingsir Adat Datu Artadi |
Namun, menurut Wahyudi, mempertahankan nilai-nilai yang luhur tersebut tidaklah mudah, akan ada berbagai tantangan dan hambatan ke depan, sehingga Laskar Sasak sebagai lembaga pemelihara budaya dituntut untuk kuat dengan segala macam tantangan. Oleh karena itu, ujar Wahyudi, Pengurus Laskar Sasak baginya adalah orang-orang yang berjiwa kesatria.
"Mempertahankan budaya itu tidak mudah, oleh karena itu Laskar Sasak harus menjadi organisasi luar biasa yang berjiwa kesatria," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Laskar Sasak, Lalu Taharuddin, mengungkapkan, pada Maret 2021 nanti program Lombok Mercusuar akan mulai dilaksanakan, bagaimana kemudian Laskar Sasak mampu membawa nilai-niai adat dan budaya Sasak menjadi mercusuar di tataran masyarakat adat nusantara.
Namun sebelum itu, Taharuddin mengaku akan menyelesaikan pelantikan pengurus Laskar Sasak se-pulau Lombok, dan setelah itu akan diselenggarakan diklat atau pelatihan guna peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) para kesatria Laskar Sasak.
Penyerahan Pataka Laskar Sasak |
"Ke depan, insyaallah pada Maret ini kita akan gemakan program Lombok Mercusuar, tapi sebelum itu kita selesaikan dulu administrasi dan pelantikan di masing-masing daerah," sebutnya.
Hadir memberikan wejangan nasihat kepada pengurus inti Laskar Sasak Dayan Gunung yang dikukuhkan, tokoh Pengilingsir Adat Dayan Gunung, Datu Artadi, berpesan kepada Lalu Kusnawan beserta anggotanya agar memimpin Laskar Sasak Dayan Gunung tanpa sikap arogan. Pasalnya, menurut Miq Artadi (sapaan akrab Datu Artadi) sikap arogan adalah pemicu yang efektif menghancurkan organisasi.
Ia juga menekankan agar Laskar Sasak Dayan Gunung dapat menjaga nilai-nilai adat Sasak bahkan menggali dan mengkaji kekayaan budaya Sasak yang mungkin saja terlupakan atau belum tersentuh sehingga menjadi pembelajaran identitas yang penting bagi generasi suku Sasak ke depan.
"Jauhi sikap arogan, jaga nilai-nilai budaya, bila perlu gali dan kaji unsur-unsur budaya kita yang mungkin saja belum kita temukan, agar ke depan dapat menjadi pembelajaran identitas bagi generasi kita," seru Miq Artadi.
Ketua DPD Laskar Sasak Dayan Gunung, Lalu Kusnawan, usai pelantikan menyebutkan, hadirnya Laskar Sasak di tanah Dayan Gunung ini merupakan awal yang baik untuk memulai tahun 2021. Ia menyebutkan untuk prioritas pertama yang akan dilakukannya adalah memaksimalkan peran kebudayaan untuk kemajuan pariwisata. Pasalnya Lombok Utara merupakan daerah pariwisata yang kaya dengan nilai-nilai budaya.
"Pertama barangkali saya akan fokuskan ke arah pariwisata budaya, karena selain basis saya dari pariwisata, Lombok Utara juga merupakan daerah pariwisata, sehingga yang perlu adalah memaksimalkan potensi budaya untuk pariwisata," jelas Kusnawan.
Ia melanjutkan, akan melakukan pendataan wet (wilayah adat) seperti wet Bayan, wet Sesai, wet Genggelang dan sebagainya, guna merancang kalender kegiatan kebudayaan Lombok Utara. Tapi sebelumnya, ia akan membentuk tim dari koordinator devisi, hingga koordinator kecamatan guna mensukseskan langkah-langkah tersebut.
"Kita akan melakukan pemetaan dan pendataan wet, sebagai dasar kita membuat kalender kegiatan budaya, dan sebelum itu saya akan bentuk tim dulu, karena yang ada sekarang baru tim inti saja," pungkasnya.
Ia mengaskan, Lombok Utara dapat menjadi anti klimaks dari sajian pariwisata modern yang akan dibangun di Lombok Tengah (KEK Mandalika).
"Jika di Mandalika dikembangkan pariwisata modern dengan konsep Moto GP dan sebagainya, maka kita di sini menawarkan budaya, adat istiadat, dan kearifan lokal, atau culture tourizm," cetusnya.
Kegiatan wisuda dan pengukuhan tersebut kemudian diakhiri dengan foto bersama yang diikutsertai oleh 32 Pengilingsir Adat, Tokoh Agama Islam, Hindu, dan Budha, Pengurus DPP dan DPD Laskar Sasak dari semua daerah, Tokoh AMAN, dan undangan lainnya. (sat)
0 Komentar