Foto: penyerahan bantuan yang diterima oleh pengurus alumni Ponpes Darul Muhajirin
Lombok Tengah, suarabumigora.com - Ponpes Putra Darul Muhajirin Praya terbakar, Selasa kemarin. Kejadian kebakaran terjadi sekitar pukul 16.40 Wita. Kobaran api melalap bangunan dan atap sebanyak empat lokal yang menghadap utara dengan posisi memanjang dari barat ke timur.Wakil Ketua Pengurus Besar Ikatan Alumni Pondok Pesantren Darul Muhajirin, Muh Sarki menuturkan, beruntung api bisa dijinakkan sekitar pukul 17.00 Wita. Akibat kebakaran itu belum dihitung berapa kerugiannya. Dugaan sementara kebakaran terjadi akibat korsleting listrik di bagian dapur.
"Dengan cepat menyambar kompor gas yang terletak di dalam dapur. Perabotan dapur lainnya juga ludes terbakar. Termasuk beberapa lemari pakaian santri," ujarnya.
Selain itu guna membantu pembangunan kembali dapur dan asrama pondok putera yang ludes terbakar, Pengurus Besar Ikatan Alumni Pondok Pesantren Darul Muhajirin langsung melakukan penggalangan bantuan.
"Mengingat kebakaran yg terjadi di asrama Putra, sentral sejarah alumni dan santri tempat menimba pengalaman, ilmu, dan bertakzim maka kita menerima untuk pembangunan dan rehab pondok sekaligus pengadaan kitab," kata Sarki di dampingi Ketua Pembangunan Zulkifli, Rabu siang (30/12/2020).
Dijelaskan, bahwa nominal sumbangan tidak ditentukan. Bisa dengan nominal sumbangan berapapun dan tentu saja akan sangat bermanfaat untuk merehab kembali bangunan yang terdampak kebakaran.
"Kita terima berapapun yang penting ikhlas untuk pondok," terang Sarki yang diamanatkan sebagai ketua penggalangan dana.
Koordinasi dengan seluruh alumni sudah dilakukan. Semuanya kini turun bergerak membantu upaya rehab sesegera mungkin. Apalagi beberapa minggu sudah masuk tahun pelajaran baru. Sehingga sangat urgen untuk segera dibangun ulang.
"Ini bentar lagi orang mau belajar habis libur tahun baru," jelasnya.
Ditambahkan lagi bahwa saat ini hampir semua tempat di Lombok Tengah selalu hujan. Memasuki musim penghujan bangunan pondok pesantren yang terkena kobaran apa tentunya harus dibangun segera.
"Kita hampir tiap hari basah karena hujan. Ini yang kita khawatirkan dampaknya tentu akan mengganggu proses belajar mengajar," tambahnya. (lws)
0 Komentar