Musyawarah Wakapolres Lotara dengan para Tokoh Adat Bayan |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Acara ritual Maulid Adat Bayan di Kabupaten Lombok Utara akan digelar 31 Oktober hingga 1 November 2020 ini. Namun, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, acara ritual tahun ini dilaksanakan secara sederhana dengan meniadakan pertunjukan untuk umum mengingat kondisi covid-19 yang tengah mewabah.
Pembekel Adat Karang Bajo, Nikrana atau Amaq Bajang mengatakan, rangkaian acara Maulid Adat tahun ini akan tetap digelar dengan menerapkan protokol penanganan covid-19 dengan ketat sesuai dengan kesepakatan terhadap imbauan dari Pemda dalam hal ini Polres Lombok Utara, salah satunya dengan membatasi jumlah pengunjung yang hadir maupun yang terlibat dalam acara Maulid Adat tersebut.
"Secara umum kami sederhakan, dan untuk umum bisa dibilang kami tiadakan lah," ungkap Amaq Bajang usai menerima kunjungan Polres Lombok Utara, di Desa Senaru, Selasa (27/10/2020).
Lebih jauh, ia menyebut acara Maulid Adat sendiri memiliki 16 rangkaian acara hingga hari puncak, namun terdapat tiga acara yang memang dapat menimbulkan gerombolan massa.
"Nah ada tiga poin acara yang mengakibatkan konsern atau perhatian dari pengunjung atau masyarakat umum, yaitu Peresean, Menutu atau menumbuk padi, dan Praja Maulid," jelas dia.
Para Tokoh Adat Bayan |
Untuk acara Peresean, dikatakannya akan digelar secara sederhana dengan hanya menghadirkan pranata-pranata adat yang memang harus melakukan prosesi tersebut. Sementara, ketentuan yang sama juga diberlakukan untuk dua rangkaian acara lainnya, yaitu Menutu dan Praja Maulid, bahwa yang hadir adalah yang hanya berkewajiban menjadi pelaku saja.
"Nah itulah yang tadi kita sepakati, bahwa secara umum kami sederhakanan. Tidak hanya dari rangkaian acara tetapi juga durasi acara," jelasnya.
Di tempat yang sama, Wakapolres Lotara Komisaris Polisi Setia Wijatono, mengatakan imbauan dan ketentuan penyelenggaraan acara Maulid Adat Bayan di tengah pandemi telah disepakati oleh para tokoh agama serta tokoh masyarakat, sehingga ia berharap, semua pihak memberikan dukungan agar acara ini berjalan lancar dan seperlunya, serta tidak menimbulkan ledakan massa.
"Jadi kami imbau kepada masyarakat untuk tidak berbondong-bondong menyaksikan acara Maulid Adat ini," tegas Kompol Tono.
Sementara itu, untuk menertibkan masyarakat agar taat terhadap kesepakatan penyelenggaraan acara Maulid tersebut, dikatakannya, pihaknya akan menempel himbauan di tempat-tempat strategis serta pengerahan personil pengamanan.
"Tentu tambahan personil diperlukan, khususnya Polsek Bayan nanti akan dibantu oleh personil TNI serta Sat Pol PP tingkat kecamatan, termasuk perangkat desa, para tokoh agama dan masyarakat." Pungkasnya.
Turut hadir dalam acara silaturahmi dan sosialisasi penyelenggarana Maulid Adat Bayan tersebut Camat Bayan, Kapolsek Bayan, Kades Senaru, Kades Bayan, Pembekel adat Kecamatan Bayan, Para Tokoh Adat serta media. (sat)
0 Komentar