Foto bersama penutupan Project SEHATI |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara R. Nurjati menutup Project SEHATI integrasi Deklarasi Desa STBM Kabupaten Lombok Utara (KLU) mengusung tema "Komitmen untuk Keberlanjutan Sanitasi dan Hygiene untuk Mencapai SDG 2030 melalui Implementasi STBM 5 Pilar", di aula kantor bupati setempat, Selasa (11/8/2020).
Kegiatan dihadiri perwakilan dari Bapenas, Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Kepala Bappeda KLU Heryanto, SP, Program Maneger YPII James Ballo, Camat se-KLU serta para kepala desa dan undangan lainnya.
Project SEHATI termasuk project 4,5 tahun kerjasama Plan International Indonesia (PII) dan Yayasan Plan International Indonesia dengan SIMAVI disokong dukungan pembiayaan dari Kedubes Belanda (EKN) dan berlokasi di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Lombok Utara. Tujuan proram ini untuk meningkatkan kapasitas pemerintah melalui Pokja AMPL menyangkut tatakelola STBM serta meningkatkan cakupan rumah tangga terhadap fasilitas sanitasi yang layak secara berkelanjutan.
Penjabat Sekda KLU R. Nurjati menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Yayasan Plan Internasional Indonesia (YPII) atas dukungan dan kerjasama dalam mengedukasi masyarakat guna mengimplementasikan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di bumi Tioq Tata Tunaq.
"Kami tidak ingin terputus hubungan dengan PLAN International ini. Kami mohon bisa didukung juga terhadap beberapa kegiatan-kegiatan yang sudah disampaikan," ujarnya.
Dalam pada itu, Program Manager YPII James Ballo menilai bahwa pencapaian STBM di Kabupaten Lombok Utara cukup baik. Hal itu terlihat dari sekian banyaknya indikator penilaian capaian dengan angka yang diraih cukup tinggi, bahkan rata-rata di atas 90 persen.
Penjabat Sekda KLU R. Nurjati |
"Di atas 90 persen itu biasanya kalau ngomong Key Performance Indicators (KPI) sudah warna biru, artinya sudah bagus," ungkap James Ballo.
Melihat pencapaian itu, James kemudian mengklaim angka itu cukup merefleksikan pemerintah daerah KLU benar-benar punya komitmen dan maksimal dalam menjalankan peran untuk melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
"Tentu apresiasi yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan semua jajarannya. Tentunya termasuk temen-temen POKJA AMPL di level kabupaten," imbuhnya.
Menurut James, selain mendorong project STBM dapat berjalan di Kabupaten Lombok Utara,YPII dalam programnya juga telah mendorong wirausaha sanitasi supaya bisa hidup dalam rangka mendekatkan akses terhadap fasilitas sanitasi menjadi lebih murah.
"Sampai dengan saat ini, itu ada lebih dari 3500 unit closed yang sudah diproduksi oleh wirausaha sanitasi. Mereka ini masyarakat kita sendiri (masyarakat Lombok Utara-red)," beber James.
Dalam situasi pandemi Covid-19 yang masih terjadi saat ini, masih kata James, intervensi yang dilakukan sejak tahun 2016 dengan pelaksanaan Project STBM seirama dengan kebutuhan masyarakat kabupaten terbungsu di NTB ini.
"Terutama dalam hal pencegahan penyebaran virus Corona, salah satunya dengan pilar 2 yaitu mencuci tangan dengan sabun.
Rangkaian acara diakhiri dengan penyerahan sertifikat Desa STBM kepada Desa Sigar Penjalin, Sambik Elen dan Desa Mumbul Sari. Diisi pula dengan penandatanganan BAST dan handing over SEHATI disertai penyerahan sejumlah dokumen laporan, buku-buku serta data-data terkait project dari PLAN kepada kepala Bappeda KLU kemudian ditutup dengan foto bersama. (sat)
0 Komentar