Panen raya padi |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian KLU, menggelar panen raya padi di kawasan persawahan desa Jenggala, Kamis (9/7/2020). Panen raya tersebut guna mendukung kampung sehat yang merupakan program Kapolda NTB dengan tujuan penyadaran masyarakat terkait berbagai aspek penunjang pola hidup sehat.
Panen raya tersebut dihadiri Sekda KLU H. Suardi, Kapolres Lotara AKBP Fery Jaya Satriansyah, Dandim 1606/Lobar Kolonel Arm Gunawan, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian KLU Hermanto, Camat Tanjung Samsul Bahri, Kepala Desa Jenggal Fahruddin, dan masyarakat desa Jenggala.
Dalam wawancaranya usai kegiatan, Plt. Kepala DKPP Hermanto, menyatakan dari hasil panen padi di sawah seluruh wilayah Lombok Utara yang berjumlah 9.800 H, saat ini Lombok Utara mengalami surplus beras dengan hasil panen 57.932 Ton gabah atau 35.082 Ton yang jika dikonversi menjadi beras. Angka tersebut merupakan hasil panen dari April hingga Juli 2020.
Jika dikalkulasikan antara kebutuhan harian masyarakat dengan asumsi rata-rata 300 Gram per hari, dan jumlah masyarakat KLU sekitar 239 ribu jiwa, maka masih ada selisih (surplus) sejumlah 26.442 Ton.
"Kalau dikalkulasikan konsumsi beras kita perbulan itu 2.160 Ton, dikali April sampai Juli itu ketemu angka 8.640 Ton, artinya ada selisih, kita surplus sekitar 26.442 Ton," jelas Hermanto.
Pada panen raya itu, Sekda KLU menyatakan hasil panen padi Lombok Utara tergolong bagus, hal ini diharapkan mampu menopang kebutuhan pangan masyarakat KLU tanpa harus bergantung pada impor beras dari luar daerah.
"Hasil panen kita bagus, insyaallah mencukupi untuk kebutuhan masyarakat kita, tanpa perlu mensuplai beras dari luar," ujar Suardi.
Sekda KLU, H. Suardi saat panen raya |
Ia menegaskan, melawan covid butuh ketangguhan, salah satunya adalah tangguh dalam ketahanan pangan, persediaan pangan harus memadai sehingga masyarakat menjadi sehat dan memiliki imunitas yang kuat. Di samping itu dengan terjaminnya pangan masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan tenang.
"Jika pangan kita sudah terpenuhi, insyaallah kita semua, masyarakat kita sehat beribadah pun tenang, sehingga kuat menghadapi situasi pandemi ini, karena imun dan iman sehat," ungkapnya.
Sementara itu, Dandim 1606/Lobar Kolonel Arm Gunawan memaparkan hal senada dengan Suardi. Ia menyatakan berbicara mengenai pertahanan nasional tidak melulu tentang bertahan dari musuh, namun ketahanan pangan juga merupakan hal penting. Masyarakat tidak perlu merasa khawatir dan resah karena kebutuhan pangan selama beberapa bulan ke depan dapat terpenuhi.
"Pertahanan nasional tidak identik dengan pertahanan terhadap serangan musuh saja, ketahanan pangan juga adalah hal yang vital," paparnya.
Di lokasi yang sama, Kapolres Lotara AKBP Fery Jaya Satriansyah, menyatakan terkait kampung sehat memang tujuan jangka pendeknya adalah mencegah covid. Tetapi jangka panjangnya bukan semata-mata covid, tapi menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait berbagai aspek, dan salah satunya adalah ketahanan pangan. Jika pangan sudah tercukupi, kebutuhan gizi masyarakat tercukupi maka secara otomatis imunitas masyarakat menjadi kuat.
"Pencegahan covid ini kan hanya tujuan jangka pendek, jika nanti covid sudah berakhir, kampung sehat harus tetap jalan. Dengan kesadaran masyarakat sendiri untuk hidup dengan pola sehat salah satunya dengan tercukupinya makanan dan gizi masyarakat, sehingga imunitasnnya kuat," pungkas Fery. (sat)
0 Komentar