Suasana lokasi karantina pasien di KLU, eks RS sementara RSUD KLU (Foto : Kicknews.today) |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Diduga tertekan dan mengalami depresi, salah satu pasien positif Covid-19 asal Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Tn. H (pasien 208) yang dikarantina di eks RSUD KLU (rumah sakit sementara) diketahui sempat melakukan upaya bunuh diri dengan meminum cairan anti serangga (Baygon) pada Minggu (3/5/2020) sekitar pukul 20.40 Wita.
Hal tersebut diketahui dari laporan IPTU I Nyoman Suatdika, salah satu petugas kepolisian yang sedang piket berjaga saat itu. Dalam Laporannya, Suatdika menuliskan pasien Tn. H melakukan upaya bunuh diri dengan meminum cairan anti serangga, hal tersebut diduga dilakukan Tn. H karena depresi. Beruntung aksi percobaan tersebut digagalkan oleh perawat dan para rekannya (sesama pasien karantina) di tempat karantina.
"Tn. H diduga depresi dan melakukan upaya bunuh diri dengan mengkonsumsi cairan baygon, beruntung hal tersebut dapat dicegah oleh rekannya sesama pasien di sana beserta para perawat," ungkap Suatdika dalam laporannya.
Ia juga menyatakan, sempat terjadi keributan di lokasi karantina akibat insiden tersebut, namun para petugas berhasil menenangkan Tn. H sehingga kondisi di lokasi menjadi kondusif.
"Sekitar 15 Menit setelah kejadian, Tn. H dapat ditenangkan, sehingga kondisi dapat membaik," ujarnya.
Ditemui di tempat berbeda pada Senin (4/5/2020), Kepala Dinas Kesehatan KLU, dr. Lalu Bahruddin menegaskan, upaya bunuh diri yang dilakukan pasien 31 Tahun tersebut (Tn. H) diduga lantaran depresi dan tekanan psikis. Setelah berkoordinasi dengan yang bersangkutan, sambungnya, dapat disimpulkan Tn. H diduga mengalami depresi akibat faktor ekonomi dan sosial (perlakuan miring dari warga di lingkungannya).
Kepala Dikes KLU, dr. Lalu Bahruddin |
"Dari penyampaiannya kita bisa simpulkan pasien ini mengalami depresi akibat faktor ekonomi dan prilaku masyarakat di sekelilingnya, seperti paparannya bahwa istri pasien ini berjualan dan sampai saat ini tidak ada yang mau membeli dagangannya," ujar Bahruddin.
Bahruddin sendiri mengimbau kepada masyarakat di agar tidak memberi perlakuan miring kepada para keluarga pasien yang positif terpapar Covid-19.
Ia melanjutkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan rumah sakit Mutiara Sukma (RSJ Provinsi NTB) guna memberikan terapi psikologis bagi semua pasien yang dikarantina. Menurutnya menjaga kesehatan psikis dan kestabilan mental pasien itu juga sangat penting.
"Siang ini kita akan bertemu dengan pihak RS Mutiara Sukma, kita akan minta bantuan mereka agar dapat memberikan layanan psikologis atau terapi psikologis bagi pasien-pasien yang dikarantina," pungkasnya. (sat)
0 Komentar