 |
| Ketua MUI Lombok Utara, TGH. Abdul Karim Gafur |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Jelang lebaran 1441 Hijriah, telah beredar beberapa kebijakan dari pemerintah khususnya di Kabupaten Lombok utara terkait pelaksanaan malam takbiran dan Salat idul Fitri, Guna memutus mata rantai penyebaran Coronavirus Disease ( Covid-19) di kabupaten Lombok Utara. Adapun beberapa kebijakan tersebut telah membuat kebingungan di tengah masyarakat.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lombok Utara, TGH. Abdul Karim Gafur, menjelaskan surat edaran yang dikeluarkan oleh MUI Lombok Utara terkait pelaksanaan malam takbiran dan Salat Idul Fitri merupakan hasil musyawarah atau ijtihad yang dikeluarkan sebelum surat edaran yang dikeluarkan Gubernur NTB
“Kalaupun kemarin adanya edaran maklumat sebelum surat edaran Gubernur, kemudian yang terbaru yakni telah dikeluarkan surat edaran oleh Gubernur terkait pelaksanaan Salat Ied yang sangat rinci, maka atas nama Ketua MUI Lombok Utara, saya menghimbau masyarakat khusunya yang berada di KLU, agar mematuhi apa yang sudah menjadi kebijakan pemerintah NTB tersebut, “ jelasnya, Jumat (22/5/2020).
"Sehingga demikian kita dapat secara nyaman dan aman melaksanakan keputusan pemerintah, sehingga upaya untuk menyelesaikan masalah pandemi covid-19 bisa kita laksanakan. Proses pembayaran zakat fitrah kemudian juga proses pelaksanaan salat Ied dirumah masing masing dengan keluarga bisa kita laksanakan dengan senang hati,” sambungnya.
Abdul Karim berharap, kesabaran dan kepatuhan masyarakat kepada pemerintah akan bernilai kebaikan. Dan kegembiraan menyambut 1 syawal 1441 hijriah bisa dilaksanakan dengan tetap mengacu kepada harapan dan maklumat Gubernur NTB.
"Semoga masyarakat kaum muslim khusunya di Lombok Utara dapat memaklumi dan menyadari agar pandemic covid-19 cepat berakhir, sehingga segala aktivitas masyarakat bisa berjalan seperti biasanya," tandasnya. (sat)
0 Komentar