Salah satu kerusakan parah di ruas jalan Loloan-Torean |
"Sepertinya lebih nyaman berkuda, daripada menggunakan kendaraan mesin di jalan ini,"
Lombok Utara, suarabumigora.com - Demikian potongan kalimat yang sempat diungkapkan oleh Mahyudin, Kepala Desa Loloan saat diwawancara media di kediamannya, dusun Torean Desa Loloan.
Kalimat tersebut muncul atas rasa prihatinnya terhadap ruas jalan yang tak kunjung diperbaiki itu. Benar saja, menurut Kabid Bina Marga Dinas PUPR KLU, Triasmadi Sahgiwan, ruas jalan Loloan-Torean tersebut termasuk dalam lima ruas jalan dengan kategori kerusakan terparah se-KLU. Hal tersebut pun dipastikan oleh pantauan media yang langsung melakukan observasi ke lapangan. Ditemukan beberapa bahu jalan telah tergerus air hingga setengah bahan jalan telah menjadi bagian dari jurang nancuram. Tidak hanya itu, di beberapa titik tanjakan tinggi didominasi bebatuan dan tanah liat nanlicin, sangat memprihatinkan.
Namun bak hadiah lebaran, mulai bulan depan (Juni 2020) warga desa Loloan khususnya dusun Torean dapat sedikit bernafas lega saat berkendara. Pasalnya jalur ini akan mulai dilelang bulan depan, meski hanya dicicil sejauh 1 Km, dari total kebutuhan hampir 7 Km.
Plt. Kepala Dinas PUPR KLU, Kahar Rijal |
Tidak bisa dipungkirinya, Mahyudin merasa senang mendengar kabar tersebut, bahkan sebelumnya ia telah membahas mengenai jalan tersebut pada Musrenbang, guna menekankan dan memperkuat agar renovasi jalan tersebut dapat diprioritaskan.
"Sepertinya lebih nyaman berkuda, daripada menggunakan kendaraan mesin di jalan ini, sebelumnya kami sudah pernah membahas ini di musrenbang, agar ini diprioritaskan," terangnya.
Menjadi salah satu dari lima ruas jalan rusak terparah, serta menjadi akses alternatif pendakian gunung Rinjani, yang dinilai sangat vital untuk pariwisata, sebagaimana yang diistilahkan "Rinjani adalah nyawa pariwisata Lombok", maka wajar kemudian ruas jalan Loloan-Torean menjadi prioritas pembangunan daerah.
Triasmadi Sahgiwan, menjelaskan kepada media ada sejumlah 6 ruas jalan yang direncanakan akan dikerjakan pada tahun ini, namun dua di antaranya telah mendapat kepastian, yaitu jalur Loloan-Torean, dan Monggal-Paok Rempek, sisanya empat ruas tersebut masih dalam pembahasan.
Kabid Bina Marga Dinas PUPR KLU, Triasmadi Sahgiwan |
"Yang sudah pasti itu Loloan-Torean dan Monggal-Paok Rempek, yang belum disepakati ada Kerta Gangga menuju Rumah Pohon, pelebaran jalan Karang Seme Tanjung yang di samping Bank NTB, pembukaan jalur UKM Tembobor, dan Jembatan Malimbu," jelas Sahgiwan, sembari menunjukan beberapa data di papan pengumuman kantornya.
Sementara itu, ditemui di ruangannya kemarin (27/5 /2020), Plt. Kepala Dinas PUPR KLU, Kahar Rijal membenarkan hal tersebut, menurutnya proyek renovasi jalan Loloan-Torean akanulai dilelang minggu depan, saat ini pihak PUPR KLU sedang mempersiapkan berbagai berkas pelelangan yang akan dilimpahkan ke ULP.
"Saat ini kita sedang mempersiapkan berkas pelelangan, awal Juni kita sudah mulai lelang," papar Kahar.
Hanya dapat merenovasi sejauh 1 Km pada tahun ini, Kahar Rijal menegaskan ruas jalan Loloan-Torean akan tetap dimasukkan dan diprioritaskan pada DAK tahun depan, hingga jalur sejauh hampir 7 Km itu dapat terselesaikan.
"Anggaran tahun ini kita baru bisa tangani hanya untuk 1 Km, sisanya akan tetap kita masukkan di DAK 2021, semoga dapat disetujui oleh pusat, karena jalur Loloan-Torean ini merupakan akses penting untuk pariwisata," tutup Kahar. (sat)
0 Komentar