Lombok Tengah, suarabumigora.com - Salah satu modal sosial bangsa Indonesia ialah gotong royong. Rasanya tepat jika modal sosial yang juga sekaligus sebagai kekuatan bangsa itu diterapkan saat dalam situasi serba sulit sekarang ini.
Hal inilah yang menginisiasi para pemuda yang terhimpun dalam Ikatan Pemuda Desa Darek (IPDD). Sadar modal sosial sebagai kekuatan penggerak utama, anak-anak muda ini mengumpulkan uang donasi, baik dari anggota IPDD dan masyarakat luas.
Ketua Ikatan Pemuda Desa Darek (IPDD), Mizan Hikami, menerangkan hasil urunan donasi itu terkumpul uang sejumlah 2 juta lebih. Uang itu kemudian digunakan untuk membelanjakan kebutuhan makanan bagi anak yatim piatu yang jadi target penerima bantuan.
Bagi kelompok pemuda ini, upaya menolong dan memberi bantuan antar sesama jauh lebih penting. Meski tidak banyak, namun setidaknya spirit berbagi pada sesama telah terbentuk di tengah masyarakat.
Lebih jauh dikatakan bahwa jumlah anak yatim yang diberikan bantuan sebanyak 50 orang. Mereka tersebar di berbagai dusun di desa Darek.
"Ada 50 orang anak yatim," ujar pria yang juga pengurus IKADHA ini.
Adapun jenis santunan kata dia, berupa nasi kotak, amplop berisi uang, dan kurma. Sementara itu teknis pelaksanaan pembagian dilakukan dengan membagikan ke rumah masing-masing anak yatim oleh anggota IPDD. Hal itu bertujuan menghindari adanya kerumunan yang justeru menyalahi protokol kesehatan penanganan Covid-19.
"Jumlah dana terkumpul : 2.187.000 ini dinas infaq anggota," ungkapnya. (lws)
0 Komentar