Mataram, suarabumigora.com - Indonesia saat ini tengah mengalami krisis negarawan. Para politikus yang diharapkan dapat betransformasi sebagai negarawan, sampai saat ini masih jauh dari relevansinya untuk menjadi sosok negarawan.
Tidak pelak lagi, berbagai perdebatan kebangsaan yang datang silih berganti, masih berkutat pada hal-hal elementer yang jauh dari substansi berbangsa dan bernegara.
Sementara di satu sisi, partai politik yang diberikan amanah oleh undang-undang sebagai wadah untuk melahirkan pemimpin-negarawan, belum juga mampu mewujudkan hal tersebut untuk tidak mengatakannya gagal.
“Oleh karena itu Pengurus Wilayah Syarikat Islam Nusa Tenggara Barat berikhtiar untuk mengambil peran-peran itu melalui Sekolah Politik dan Kebangsaan HOS Tjokroaminoto,” kata Ketua PW Syarikat Islam NTB, H. Zainul Aidi, (10/3).
Dikatakan Zainul Aidi, Sekolah Politik dan Kebangsaan HOS Tjokroaminoto yang direncanakan berlangsung mulai 26-29 Maret mendatang itu diharapkan menjadi jawaban atas krisis negarawan yang tengah melanda bangsa Indonesia dalam berbagai levelnya, termasuk juga Provinsi NTB.
Melalui Sekolah Politik dan Kebangsaan HOS Tjokroaminoto, pengenalan ide dan gagasan para tokoh pergerakan awal sebelum bangsa Indonesia merdeka dapat menjadi stimulus bagi para peserta untuk melahirkan sikap dan pikiran negarawan.
“Negarawan memiliki orientasi terhadap negara. Negarawan tidak hanya semata-mata memikirkan untuk meraih jabatan,” ujar Zainul Aidi seraya menyebut kegiatan ini merupakan amanah hasil Rakerwil PW Syarikat Islam NTB pada Februari lalu.
Sementara itu, Direktur Sekolah Politik dan Kebangsaan HOS Tjokroaminoto, Darsono Yusin Sali, mengungkapkan jika pihaknya telah mempersiapkan belasan pemateri yang akan membuka wawasan para peserta selama kegiatan berlangsung. Di antaranya ialah Pimpinan Pusat Syarikat Islam Dr. Hamdan Zoelva yang merupakan mantan Ketua MK RI.
“Selain itu panitia akan menghadirkan Agus Tanzil yang merupakan cucu Haji Agus Salim yang tidak lain merupakan kawan HOS Tjokroaminoto. Nanti kita gali pikiran-pikiran negarawan Haji Agus Salim,” ujarnya di dampingi Ketua Panitia Beny Siagusman.
Selain itu, dia menyebut peserta kegiatan ini sebanyak 50 orang. Mereka terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan aktivis. Calon peserta yang telah mendaftar dan terpilih nantinya akan dihubungi pihak panitia.
“Launching Sekolah Politik dan Kebangsaan HOS Tjokroaminoto akan dilakukan di Ponpes Darul Hikmah Desa Darek Lombok Tengah,” ungkapnya. ((lws)
0 Komentar