Suasana lengang di salah satu ruas jalan lingkar Trawangan |
Sejak diberlakukannya sosial distance, hampir 3000 wisatawan yang berada di tiga gili tersebut bertolak kembali ke negaranya. Hal tersebut membuat suasana di daerah pariwisata unggulan ini menjadi sepi.
Menurut Ketua Gili Hotels Asosiation, Lalu Kusnawan, menyatatakan keadaan ini terjadi karena dinonaktifkannya sementara jalur fast boat dari Bali menuju tiga gili, pasalnya 60 sampai 70 persen dari kuantitas tamu yang berkunjung adalah tamu yang menggunakan jalur Bali-Gili.
"Hampir 3000 wisatawan sudah bertolak dari gili hingga hari ini (Rabu, 18/3/2020), karena penutupan sementara jalur fast boat Bali-Gili. Sekitar 60 sampai 70 persen tamu kita memang datang dari jalur ini," ujar Kusnawan.
Ia juga menyatakan, sepinya tamu ini bukan hanya karena penetapan social distance yang diberlakukan, tetapi juga karena memang sebagian besar negara-negara lain menginstruksikan warga negaranya untuk segera kembali, itu juga bentuk kekhawatiran pemerintah asing terhadap warga negaranya yang berada di luar.
Ketua GHA, Lalu Kusnawan saat diwawancara media |
"Perlu dipahami ini bukan hanya sekedar karena social distance, tapi para tamu ini juga diminta kembali oleh negaranya masing-masing," tambah Kusnawan.
Hal senada juga dikemukakan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, pasca menghadiri konferensi pers yang dilakukan oleh Gili Hotels Asosiation pada Rabu (18/3/2020) di Gili Trawangan. Zul menyatakan seluruh negara bahkan Indonesia juga menarik warga negaranya yang berada di luar guna menghindari menjangkitnya virus corona pada mereka.
"Bukan hanya mereka yang diminta kembali, tapi pemerintah kita juga meminta warga kita yang di luar untuk kembali," jelas Zul.
Kondisi ini menunjukan fenomena sepinya kawasan wisata tiga gili bukan hanya disebabkan faktor kebijakan yang menutup akses fast boat Bali-Gili tetapi memang para tamu diinstruksikan agar mereka kembali ke negaranya. (sat)
0 Komentar