Ketua FKGMNU, Suaeb Qury |
Mataram, suarabumigora.com - Apresiasi atas kunjungan pertama kali ke NTB KH. maruf Amin sebagai Wakil Presiden sejak dilantik pada bulan Oktober 2019 . Kunjungan Wapres RI ke NTB tentu memberi arti bagi masyarakat NTB pada umumnya dan khususnya lagi bagi jemaah Nahdlatul Ulama. Dari dua hari jadwal kunjungan Wapres ada dua lokasi yang akan dikunjungi oleh Wapres yakni Ponpes Qamarulhuda, Bagu dan ponpes Almansyuriayah Lombok Tengah.
Menurut Ketua FKGMNU NTB, Suaeb Qury, Ada tiga pesan dari generasi muda NU NTB, untuk wakil presiden RI, Kiyai Maruf Amin, yang akan mengunjungi kawasan Mandalika, orasi kebangsaan manangkal radikalisme, dan berkunjung ke pondok pesantren NU di Lombok Tengah.
"Bagi kami generasi muda NU, Pertama, persoalan NTB hari ini terkait dengaan KEK mandalika dan kesiapan MotoGP yang tinggal satu tahun lagi, setidaknya ada kepastian dari pemerintah pusat terkait dengan pembangunan infrastruktur jalan By Pass bandara menuju Kuta Manadalika," ungkap Suaeb.
Selanjutnya Ia mengomentari soal kemiskinan di NTB yang belum teratasi serta persoalan kaum difabel yang masih belum menjadi prioritas pelayanan publik, misalnya masih minimnya ketersediaan sarana dan prasarana umum bagi kaum difabel.
"Kedua. Persoalan kemiskinan di NTB dan penyandang cacat atau disabilitas belum menjadi prioritas dari pemerintah pusat dan daerah, hal ini bisa dilihat dari fasilatas yang belum ada dan tersedia di tempat publik dan instansi pemerintah. Hal yang sama juga dengan angka kemiskinan dan IPM di NTB yang belum beranjak ke posisi papan tengah," ujarnya.
Ia melanjutkan, Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa NTB sudah menjadi zona merah dan darurat narkoba dan terorisme. Upaya melawan narkoba dan terorisme di NTB belum maksimal dan intervensi pemerintah pusat masih minim. Hal ini terkuak dari semakin menjamurnya peredaran narkoba di tujuh Kabupaten/Kota di NTB.
"Begitu juga dengan faham radikalisme dan terorisme yang ada di NTB, apa yang dilakukan oleh pihak aparat dan BNPT hanya pada tingkat reaktif dengan menagkap 6 orang terduga tetoris di Bima," tambah Suaeb.
Melanjutkan komentarnya, ia menyatakan upaya penyadaran dan deradikalisasi tidak maksimal dilakukan ditingakat daerah dan kelompok sasaran.
"Maka dari itu, kami generasi muda NU dan Generasi Muda NTB beraharap besar kepada Wapres RI untuk bisa memberikan solusi dan jawaban atas persoalan yang dihadapi NTB. Dan ini bukan sekedar persoalan kecil mrlainkan keberlangsungan pembangunan manusia NTB dan generasi muda di NTB." tutupnya. (lws)
0 Komentar