Kepala Dikes KLU, dr. Bahruddin |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Krisis kesehatan kembali menerjang Lombok Utara, 50 dari 71 pasien terindikasi, positif terjangkit demam berdarah (DBD). Angka tersebut dinyatakan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan KLU, dr. Bahruddin pada media, Jumat (21/2/2020). Angka tersebut merupakan jumlah pasien dari berbagai kecamatan di KLU yang dirangkum hingga minggu ke-tiga Februari 2020.
Menurut Bahruddin, pihak Dikes KLU sudah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi merambahnya penyakit tersebut di kalangan masyarakat, mulai dari menggencarkan sosialisasi perilaku hidup bersih (PHBS), hingga rencana melakukan voging (pengasapan).
"Untuk mencegah itu tim kami dari Dikes bekerjasama dengan puskesmas setempat, sudah melakukan sosialisasi PHBS, jika menunjukan hal yang lebih serius maka perlu kita lakukan pengasapan," ujar dr. Bah (sapaan akrab dr. Bahruddin).
Mantan Direktur RSUD KLU itu mengungkapkan, hingga minggu ke-dua Februari tercatat 67 warga KLU terindikasi DBD, dan setelah dilakukan pemeriksaan 46 di antaranya positif terjangkit, seminggu kemudian terdata 71 orang terindikasi dan 50 orang ditetapkan positif. Diketahui keluhan pasien-pasien tersebut hampir sama dengan gejala penyakit-penyakit lain pada umumnya, seperti demam, pusing, dan menggigil.
Ia menyatakan, butuh waktu untuk menentukan apakah seorang pasien positif terjangkit DBD atau tidak, karena gejala dari penyakit ini notabenenya sama dengan penyakit pada umumnya, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan dan pemantauan.
"Keluhan masyarakat datang ke puskesmas atau rumah sakit rata-rata sama, kita butuh waktu dan pemeriksaan lanjutan untuk menyatakan pasien itu terjangkit DBD atau tidak," punykasnya.
Dilanjutkannya, Ada beberapa pasien yang memang sudah dinyatakan sembuh dan dan boleh menjalani perawatan di rumah, namun ada juga satu orang pasien yang telah dirujuk ke rumah sakit provinsi (RSUP NTB) dikarenakan fasilitas di RSUD KLU belum memadai.
"Hingga saat ini belum ada yang meninggal, tapi ada 1 pasien yang dirujuk ke RSUP NTB, karena fasilitas di RSUD KLU belum memadai," tutup dr. Bah. (sat)
"Hingga saat ini belum ada yang meninggal, tapi ada 1 pasien yang dirujuk ke RSUP NTB, karena fasilitas di RSUD KLU belum memadai," tutup dr. Bah. (sat)
0 Komentar