Iqbal berpose di logo Creazy Throttle |
Lombok Barat, suarabumigora.com - Kreativitas anak muda memang tiada habisnya, berkreasi dalam hobi dan jiwa seni menghasilkan karya yang dapat diakui. Kali ini, Senin (6/1/2020) tim liputan suarabumigora.com menilik sebuah kedai kopi unik di wilayah Mambalan, Gunungsari, yang digagas para pemuda sehobi dari desa yang berusia lebih dari tiga abad ini.
"Creazy Throttle" nama dari kedai yang digagas Iqbal dan para koleganya memang terdengar cenderung bernada Western (kebarat-baratan). Tidak hanya nama, tampilan yang disajikan pun berkesan modern dan antik. Tentu saja demikian dengan menu utama yang disajikan, kendati menggunakan kopi lokal namun diolah menjadi kopi beridentitas western. Kopi dalam kepulan asap panas dengan aroma khas, maupun dalam balutan dinginnya es batu, disajikan dengan amat menarik. Kopi-kopi ini mereka sebut "Quphi" pelesetan artikulasi dari penyebutan kopi dalam bahasa Sasak "Kupi".
Suasana di tempat pemesanan |
Desain tempat pemesanan |
Iqbal, sebagai penggagas Creazy Throttle, menyatakan idenya tentang kopi, otomotif, dan pariwisata ini sebenarnya merupakan kolaborasi dari kemampuannya sendiri dan beberapa koleganya. Berbagai kompetensi yang dimilikinya dan koleganya di berbagai bidang seperti arsitektur, otomotif, roasting kopi, dan pariwisata membuat mereka memiliki gagasan untuk menyatukan kemampuan tersebut dalam satu wadah bisnis, tentunya Creazy Throttle adalah tuangan nyata gagasan mereka.
Ia menyatakan, Creazy Throttle bukan hanya tempat ngopi ataupun memodifikasi motor, tetapi tempat berbagi ilmu. Pasalnya Iqbal dan koleganya siap membagikan ilmu dalam bidang peracikan kopi, kreativitas otomotif, pariwisata, bahasa inggris dan arsitektur bagi siapa saja yang mau belajar secara gratis. Perekrutan karyawan yang dilakukannya pun mengutamakan pemberdayaan masyarakat sekitar.
"Creazy Throttle, bukan hanya tempat ngopi, tapi tempat belajar bagi siapa pun yang mau, kami bersedia berbagi ilmu," ujar Iqbal.
Meja kopi indoor |
Sejatinya, Iqbal terlahir dari keluarga yang hidup nomaden sehingga pada dasarnya dia bukanlah pemuda asli Mambalan. Namun rasa pilunya timbul ketika lingkungan tempat tinggalnya menjadi wilayah yang tertinggal. Dengan adanya Creazy Throttle ia berharap pemuda sekitar dapat merubah pola pikirnya tentang potensi desa.
"Semoga ini dapat menjadi bukti nyata bahwa pemuda desa dapat berkarya dari potensi desa yang dimilikinya, kami berharap akan tumbuh usaha-usaha lainnya yang dimotori oleh para pemuda desa, khususnya di desa tertua ini," ungkap Iqbal.
Puluhan pelanggan yang umumnya anak muda memenuhi meja order setiap sore hingga malam terlihat asik menikmati sajian kopi dan makanan ringan lainnya di kedai kopi yang lebih tepatnya terlihat seperti dealer motor klasik ini. Suasana modern di serambi desa menjadi daya tarik tersendiri, suasana futuristik dikolaborasikan dengan suasana damai desa kian menghangatkan suasana di kedai ini. Guna pengembangan usaha ke depan Iqbal berencana mengembangkan kedainya dengan menghadirkan fasilitas meeting room (ruang rapat).
Meja kopi serambi |
Di sisi lain, bukan rahasia lagi Mambalan dikenal sebagai daerah yang ramai dengan miras tradisional, mengakibatkan berbagai keriuhan dan kericuhan bahkan kecelakaan sering kali terjadi. Hal ini pula yang memotivasi Iqbal dan koleganya, untuk mereduksi dominasi miras di desanya ini dengan kopi.
Meja kopi outdoor |
"Kita sama-sama tau lah, bagaimana Mambalan dan tuak ini, jadi ini juga sebagai upaya kami mereduksi dominasi minuman haram itu," tegas pemuda yang berlatarbelakang santri ini.
"Semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam berwirausaha, jadi siapa pun itu dapat melakukannya asalkan fokus pada bidang yang ia suka, dan tentunya tekun. Pemahaman ini yang ingin saya bagikan pada pemuda di sini," pesan Iqbal memotivasi para pemuda desanya. (sat)
0 Komentar