Lombok Utara, suarabumigora.com - Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar bersama Kepala Satuan Kerja Balai Jalan Nasional (Kasatker BJN) Bagus Prabowo meninjau akses jembatan yang menghubungkan Kayangan dan Bayan di Tampes Desa Selengen serta akses jembatan penghubung Desa Selengen dengan Desa Gumantar, Kamis (2/1/2020).
Putusnya jembatan di dua lokasi berbeda dalam satu desa di Kecamatan Kayangan tersebut lantaran besarnya debit air yang mengaliri sungai setempat akibat curah hujan yang sangat deras pada Rabu, 1 Januari 2020.
Sebelum meninjau jembatan putus di Tampes, bupati terlebih dahulu meninjau saluran irigasi tersier yang meluap ke permukiman penduduk Gubuk Baru Desa Tanjung Kecamatan Tanjung.
Setelah melihat saluran irigasi bupati dan kasatker BJN beranjak menuju Tampes. Putusnya jembatan di Tampes itu telah mengakibatkan lumpuhnya akses transportasi dua kecamatan di Kabupaten Lombok Utara. Hingga berita ini dilansir jembatan itu belum bisa dilalui kembali oleh kendaraan baik roda dua maupunn roda empat.
Bupati Najmul pada saat turun langsung meninjau lokasi didampingi Asisten II Setda KLU Ir. Hermanto dan Kadis PUPR KLU H. Zaldy Rahadian. Kepada Pewarta Humaspro Setda KLU saat dikonfirmasi di sela-sela meninjau lokasi, bupati menyampaikan, jembatan darurat yang ada di Tampes diterjang air bah akibat curah hujan yang sangat deras.
"Yang kena terjangan air bah adalah jembatan darurat karena jembatan yang satunya sedang dibangun. Kita sudah berkoordinasi dengan Kepala Satker Jalan Nasional, Dandim dan Kapolres untuk mencari penanganan secepatnya. Alhamdulillah, kita lihat jembatan ini sudah mulai dikerjakan. Kita berharap dalam waktu 1-2 hari ke depan jalan ini sudah bisa dilalui kembali. Sedangkan untuk jangka panjang jembatan permanen yang tengah dibangun ini akan segera diselesaikan," tutur Najmul yang juga Sekjen APKASI ini.
Lebih lanjut disampaikan orang nomor wahid di bumi Tioq Tata Tunaq ini, selain jembatan di Tampes, ada juga jembatan penghubung antara Desa Selengen dan Desa Gumantar yang mengalami kejadian yang sama. Terhadap putusnya kedua jembatan itu, pemerintah daerah akan mengambil langkah-langkah cepat agar jembatan tersebut kembali berfungsi dan bisa dilewati oleh masyarakat luas.
"Untuk ke depannya sembari menunggu jembatan permanen ini jadi, maka akan dibangun jembatan sementara yang lebih kuat seperti jembatan sementara yang dibangun di Tanjung," tutup Doktor Ilmu Hukum lulusan Unibraw Malang tersebut. (mic)
0 Komentar