Peletakan batu pertama pembangunan masjid Ponpes Islamic Center eLKISI |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar, bersama Pimpinan Ponpes eLKISI Jember Jatim KH. Fathurahman, dan Direktur SBC Ustadz Ridwan Abadi menggelar peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan masjid Ponpes Islamic Center eLKISI di Dusun Panggung Timur Desa Selengen Kecamatan Kayangan. Acara ini dihadiri oleh Sekda KLU, Suardi, Ketua MUI TGH. Abdul Karim, Plt. Kadis Kesehatan dr. Bahrudin, Sabtu (30/11/2019).
Dalam sambutannya Bupati H. Najmul Akhyar mengutarakan pada kesempatan itu ia merasakan suasana luar biasa karena semua pihak dapat mengambil hikmah atas takdir Allah SWT.
"Kita ini terus mengambil hikmah atas apa yang Allah takdirkan. Hari ini berkah kita meletakkan batu pertama Pondok pesantren kita. Inilah yang kita maksud Allah SWT senantiasa menyimpan rahasia untuk kita", terangnya.
Dalam pelbagai kesempatan, Najmul selalu menyampaikan kepada seluruh elemen masyarakat bahwa gempa yang diturunkan Allah sama sekali tidak menurunkan mimpi-mimpi kita selaku hamba di muka bumi. Tetapi dengan gempa yang terjadi Allah justru meminta kita bermimpi lebih besar lagi untuk membangun Kabupaten Lombok Utara. Ia lantas memberikan spirit bahwa Allah SWT akan memberikan yang lebih baik dari ujian yang diberikan kepada manusia.
"Apabila Allah menghendaki satu kebaikan kepada seseorang atau satu kaum maka Allah pasti akan mengujinya. Hingga dengan kesabaran kita insyaallah Allah akan memberikan banyak sekali kelebihan kepada kita semua", tuturnya.
Lebih lanjut dikatakannya, bahwa peletakan batu pertama pembangunan masjid yang disaksikan segenap lapisan masyarakat pada kesempatan itu merupakan bukti nyata terkabulnya doa manusia.
Foto bersama saat peletakan batu pertama pembangunan masjid Ponpes Islamic Center eLKISI |
"Ketika kita berdoa, Ya Allah jika ada yang kau ambil dariku maka berikanlah ganti yang lebih baik maka gantinya seperti ini. Dulu tidak pernah kita bayangkan di tempat ini akan ada pondok pesantren yang besar. Diturunkannya musibah justru kita dapat gantinya yang luar biasa," imbuhnya.
"Allah menampakan kepada kita semua ternyata kita tidak sendiri menghadapi musibah ini. Banyak saudara-saudara kita yang peduli seraya mencontohkan dimana hari ini (kemaren-red) adalah cara Allah menunjukan kepada hambanya betapa Allah dapat menggerakkan hati siapapun," paparnya.
Di tempat yang sama Pimpinan Ponpes eLKISI KH. Fathurahman, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur yang mendalam lantaran di majelis itu berkumpul hamba-hamba Allah yang luar biasa, seraya berharap momentum itu menjadi ladang kebaikan bagi Lombok Utara dan Indonesia pada umumnya.
"Alhamdulillah, hari ini saya dan rombongan dari Pondok eLKISI Jawa Timur ditakdirkan Allah untuk datang ke tempat ini," ujarnya.
Menjawab pertanyaan eLKISI tiba-tiba muncul di Lombok Utara, ia mengatakan semua itu bukan kebetulan tetapi telah ditulis oleh Allah SWT. Pihaknya datang ke Lombok Utara sejak awal kejadian gempa setahun silam.
"Seandainya tidak ada gempa mungkin kami tidak sampai di sini. Yang awalnya kita tidak saling kenal tetapi Allah sudah mengatur semuanya," ungkapnya.
Menurut Fathurrahman, eLKISI adalah lembaga kajian Islam yang intensif melakukan pengkajian terhadap ajaran-ajaran Islam. Dalam prakteknya, pada saat belum mempunyai pondok pesantren, pihaknya membina seluruh jamaah se-Lombok Utara mulai sekitar tahun 1986 sampai tahun 2010. Baru kemudian setelah itu pihaknya membangun pesantren di Mojokerto.
"Sebelum punya pesantren kami biasanya ngurus bencana. Hampir pada seluruh seluruh bencana, eLKISI turun membantu saudara-saudara kita. Kebiasan kami selain urusan pendidikan menjadikan urusan sosial keumatan nomor satu. Ini karena kami punya prinsip sebaik-baiknya manusia itu adalah yang bermanfaat bagi orang lain," terang Pimpinan Ponpes eLKISI tersebut.
Diceritakan KH Fathurahman, pada awalnya pihaknya berniat membangun masjid, tetapi karena Lombok dijuluki Pulau 1000 masjid, akhirnya pihaknya memutuskan untuk membangun pondok pesantren dan masjid," tuturnya.
Dalam pada itu, H.L. Burhanuddin, mewakili pihak keluarga pewakaf tanah, mengungkapkan bahwa mulai tanggal 30 November 2019 di tempat itu semua lapisan masyarakat dapat menyaksikan peletakan batu pertama pembangunan masjid dan pondok pesantren. Tentunya juga membangun Lombok Utara secara umum khususnya umat Islam.
"Atas nama keluarga, orang tua kami H.L. Fahrudin tentu kami punya cita-cita dan rencana keluarga karena Allah punya rencana maka kami mewakafkan tanah ini untuk pembangunan pondok," katanya.
Burhanudin lantas menceritakan bahwa almarhum orang tuanya secara legalitas hukum lahir pada tanggal 30 Nopember 1950 dan wafat tanggal 13 Nopember 2013. Hal ini bukanlah kebetulan tetapi semua rencana Allah lantaran peletakan batu pertama pondok eLKISI bertepatan dengan bulan kelahiran dan kematian almarhum ayahnya.
"Semoga kegiatan ini merupakan jalan yang diridhoi Allah untuk pembangunan dan kelangsungan pondok pesantren kita ke depannya," tutupnya.
Diakhir rangkaian acara Bupati Lombok Utara bersama Pimpinan Ponpes eLKISI, Direktur SBC serta pihak keuarga pewakaf melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid Ponpes Islamic Center eLKISI. (mic)
0 Komentar