Kabag Humas Pemda Lobar, Saiful Ahkam, saat ditemui di ruang kerjanya |
Lombok Barat, suarabumigora.com - Terjaringnya Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Lombok Barat, Ispan Junaidi dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Kejaksaan Negeri Mataram, Selasa (12/11/2019), memicu keprihatinan mendalam para pegawai di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat.
Ispan Junaidi dikenal sebagai sosok yang berprestasi di lingkungan Pemerintah Daerah Lombok Barat. Disebutkan, banyak prestasinya saat menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Lombok Barat, Saeful Ahkam saat dikunjungi di ruang kerjanya, Rabu (13/11/2019).
Ahkam menegaskan keprihatinannya sambil meminta masyarakat bisa menilainya secara proporsional atau berimbang.
Ahkam mengatakan, kontribusi Ispan pada pengembangan pariwisata di Lombok, khususnya di Lombok Barat sangatlah besar. Banyak event pariwisata di Lombok Barat menjadi lirikan dan mencuri perhatian secara nasional berkat Ispan.
“Orang ini luar biasa kontribusinya pada pariwisata Lombok, seperti menggelar event yang masuk agenda yang mencuri perhatian nasional,” katanya.
Event-event pariwisata yang cukup populer di Lombok Barat seperti Senggigi Jazz, Maraton, atau Festival Senggigi adalah kinerja Ispan. Bahkan saat ini, terang Ahkam, Lombok Barat meraih anugerah ISTA 2019 untuk program Pariwisata Berkelanjutan dengan Desa Wisata adalah buah tangan dingin mantan Kepala Dinas Pendidikan Lombok Barat tersebut.
"Dengan banyak prestasi itu, Ispan ini berhasil, sehingga kami kaget dengan OTT itu,” ujarnya.
Walau demikian Ahkam mengatakan, Ispan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan mengikuti dan menghormati proses hukum yang menimpanya.
“Beliau punya kekurangan, tapi harus dinyatakan punya kelebihan. Dia harus berdiri tegak mempertanggungjawabkan perbuatannya,” kata Ahkam sambil menyatakan sulit bagi Pemkab Lombok Barat menyediakan bantuan hukum untuk yang bersangkutan.
Pemkab Lombok Barat, tegas Ahkam, melalui Dinas Pariwisata akan tetap melanjutkan program untuk pengembangan destinasi wisata dan sebentar lagi harus disibukkan dengan event Perang Topat. Belum lagi untuk perencanaan program kerja tahun 2020 nanti.
Terkait dengan OTT, Ahkam mengapresiasi aparat penegak hukum melakukan tindakan. Dirinya juga berharap agar Tim Pengawal, Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) bisa melakukan pengawasan dan pendampingan sehingga potensi kesalahan hukum bisa dihilangkan.
“Di tengah prestasi hebat, ada fenomena seperti ini. Posisi TP4D harus kami perhatikan. Ini harus kami dukung supaya kami memiliki early warning system,” katanya.
Untuk itu juga Bupati Lombok Barat, tegas Ahkam, berkali-kali mengingatkan agar seluruh jajarannya bisa bekerja sesuai koridor hukum.
"Tidak hanya dalam forum Rapat Pimpinan, bahkan dalam berbagai pertemuan formal lainnya Bupati selalu mengingatkan law enforcement dan mewujudkan good and clean governance," tegas Ahkam.
Seperti diketahui, Kepala Dinas Pariwisata, Ispan Junaidi diamankan Tim Intelejen Kejaksaan Negeri Mataram di ruang kerjanya bersama uang tunai sebesar Rp 95.850.000 yang diberikan oleh seorang rekanan pada proyek yang ada di dinasnya. (sat)
0 Komentar