Mataram, suarabumigora.com - Sebanyak 66 calon peserta mendaftar secara online ikut kegiatan kompetisi dan pelatihan Social Entrepreneur Model Innovathon 2019 yang yang digelar Transform dan SNV yang berlangsung sejak tanggal 26-28 November.
Ketua Panitia Mukhtar Sakra Mukti, menyebut dari jumlah 66 itu, berdasarkan hasil seleksi mengerucut menjadi 27 kelompok sesuai dengan kriteria dan gagasan yang telah ditentukan oleh panitia.
Setiap kelompok sebut Mukhtar, diisi sebanyak 2 orang. Sehingga keseluruhan target peserta sebanyak 54 orang yang berasal dari NTB dan luar NTB. Tim Morikai yang diinisiasi para pemuda asal Kabupaten Dompu akhirnya keluar sebagai juara pertama pada ajang bergengsi ini.
Tim Morikai dalam paparan saat persentase memperkenalkan berbagai olahan daun kelor menjadi barang bernilai ekonomi tinggi. Misalnya menjadi teh, krim dan lain sebagainya. Di samping bahan baku melimpah yang bisa membantu perekonomian masyarakat sekitar. Gagasan dan inovasi yang dipresentasikan Tim Morikai dinilai sangat bagus oleh tim Juri Nasional yang berpengalaman dalam penjurian kegiatan kewirausahaan sosial di Indonesia.
"Kedepan kalau ada pendampingan lebih lnjut kita sudah petakan datanya. Termasuk memberikan kesempatan bagi pada kompetisi selanjutnya untuk sharing pengalaman," terangnya.
Sementara itu salah satu Tim Juri Nasional Yuni Setyaningsih, menyebutkan bahwa ada empat indikator yang dinilai pada para peserta. Di antaranya ialah gagasan yang dimiliki memiliki dampak sosial bagi masyarakat luas. Selain itu, gagasannya unik dan original, mampu diimplementasikan, dan mampu mempresentasikan.
Dikatakan Yuni bahwa kompetisi ini masih tergolong baru. Sehingga pada awalnya sempat ragu menggelar kegiatan ini di NTB. Dia menyebut kompetisi yang melibatkan banyak pihak ini di luar ekspektasi kami.
"Karena awalnya kami maju mundur banyak startup nggak ya, ternyata banyak yang daftar baik dari luar NTB. Tapi memang kita prioritaskan untuk NTB," ujarnya.
Selama kompetisi berlangsung, pihaknya kagum dengan talenta yang dimiliki para pemuda NTB. Ide dan gagasannya luar biasa.
"Luar biasa gagasan pemuda pemudi NTB adalah out of the box tim nutriology. Dia mengeluarkan produk mie clarisa, mie berbahan dasar lele untuk membantu ibu hamil yang terkena anemia. Biasanya ibu hamil tidak makan mi. Inovatif sekali tidak ada yang seperti itu, salah satu contohnya," jelasnya.
Secara umum dia berpendapat jika potensi yang dimiliki anak muda NTB tidak kalah dengan pemuda luar. Hanya saja mereka butuh akses jaringan dan kesempatan yang luas.
"Setelah menyelenggarakan ini pemuda NTB sangat luar biasa. Tidak jomplang dengan anak muda luar, talentanya sama. Anak anak muda ini bertalenta, mereka butuh kesempatan untuk diberikan pelatihan dan jejaring. Kalau kesempatan mereka sama dengan startup di luar daerah mereka bisa bersaing. Kita ingin ajak kolaborasi, kita hubungkan dengan investor dan pihak-pihak yang ingin berkolaborasi dengan mereka," ungkapnya. (lws)
0 Komentar