Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar dan istri, menyambut kedatangan utusan Menlu Australia di kediamannya. |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Bertempat di kediamannya Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar, menerima kunjungan Kementerian luar negeri (Kemenlu) dan perdagangan Autralia, Selasa (15/10/2019).
Diawali dengan ramah tamah dan santap siang bersama sembari melakukan dialog pembahasan terkait pengembangan pendidikan anak usia dini Holistik Integratif (PAUD HI) antara kedua belah pihak, perwakilan Kemenlu Australia menjelaskan bahwa Save The Children mendapat pendanaan dari kementerian luar negeri dan perdagangan Autralia. Kunjungan juga sekaligus memonitor kegiatan pengembangan PAUD HI yang diterapkan di Kabupaten Lombok Utara (KLU).
Save The Children, sebuah organisasi non pemerintah internasional dari Australia yang bergerak dalam bidang promosi hak-hak anak, penyediaan bantuan dan membantu mendukung anak-anak di negara-negara berkembang.
Diskusi Bupati Lombok Utara bersama utusan Menlu Australia dan perwakilan Save The Children |
Sehari sebelumnya, rombongan Kemenlu Australia melakukan peninjauan pelaksanaan program Save The Children dengan meninjau beberapa PAUD di Kecamatan Bayan dan Kecamatan Kayangan.
Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar, menjawab pertanyaan awak media terkait kerjasama yang dijalin antara Pemda dengan Kemenlu dan Perdagangan Australia dengan parameter kegiatan yang dilakukan oleh Save The Children di KLU.
"Alhamdulillah selama ini kerja sama yang dibangun oleh pemerintah Kabupaten Lombok Utara dengan pemerintah Australia melalui Save The Children memberikan dampak yang sangat bagus terhadap perkembangan PAUD holistik dan integratif dengan pendampingan yang lakukan selama ini di Lombok Utara, memberikan semangat kepada PAUD terlebih pascabencana menerpa 2018 tetap eksis melaksanakan pembelajaran dengan konsep bermain," ungkap Najmul.
Foto bersama usai berdiskusi |
Lebih lanjut dituturkannya, program transisi juga dilakukan dalam rangka pemberian pendampingan pada saat Lombok Utara diguncang gempa 2018. Dengan melihat kondisi PAUD di KLU yang masih darurat, Save The Children memberikan pendampingan transisi pada beberapa lembaga PAUD.
Dalam pada itu, terkait dengan banyaknya NGO yang melirik karena kondisi KLU pasca gempa, Bupati Najmul menyampaikan terima kasih yang tulus kepada stakeholders yang telah berjasa membantu pendidikan KLU bangkit dari keadaan seraya memberikan dukungan untuk pemulihan kegiatan pendidikan dengan menyiapkan dana pendampingan. Langkah ini diambil lantaran tak mungkin Pemda hanya mengandalkan orang untuk melakukan recovery Lombok Utara.
"Contoh INOVASI, kita siapkan dana pendampingan walau dana ini tidak sebanyak yang mereka keluarkan untuk kita. Setidak-tidaknya kita menunjukkan kepedulian kita bahwa kita tidak membiarkan orang lain sendiri yang melakukan upaya recovery terhadap daerah ini," terangnya.
Sementara itu di tempat yang sama, pihak Save The Children Silverius Tasman Muda mengatakan, sejak tahun 2017 sampai 2019 pihaknya telah melaksanakan program gema literasi yaitu inovasi dengan kegiatan meningkatkan kapasitas para guru dan memperbanyak buku bacaan pada 2018. Saat ini, sambungnya, pihaknya mengimplementasikan program transisi dengan tujuan mempersiapkan anak-anak supaya lebih siap menuju pendidikan dasar. Program ini yang dilaksanakan lebih spesifik untuk PAUD. Kegiatan yang dilakukan fokus pada upaya meningkatkan kapasitas guru PAUD, layanan kesehatan, dan perlindungan anak.
"Sekarang kami itu implementasi program transisi tujuannya untuk mempersiapkan anak-anak supaya lebih siap menuju pendidikan dasar. Ada juga program peningkatan kapasitas guru PAUD, layanan kesehatan dan perlindungan anak," tandas Silverius.
Perwakilan Save the Children Indonesia menuturkan, program Save The Children direncanakan selama 4 tahun mulai 2018 sampai 2021 yang fokud mendampingi 30 PAUD di KLU.
Bunda PAUD KLU Hj. Rohani Najmul Akhyar, kepada awak media menuturkan, pendampingan Save The Children di Lombok Utara pada awalnya ada 60 PAUD, tetapi pelaksana program hanya mendampingi 30 PAUD. Namun begitu, pihaknya menginginkan di setiap kecamatan didampingi baik oleh Save The Children maupun yang pihak yang lainnya. Pasalnya Save The Children hanya 4 tahun melakukan dampingan.
Menurut Rohani, masa pendampingan yang terbatas dari Save The Children kemudian harus menjadi pekerjaan rumah semua pihak untuk melakukan hal yang sama terhadap PAUD yang tidak didampingi oleh Save The Children. Terlebih lagi, tambahnya, jumlah PAUD di KLU sebanyak 154 lembaga. Di antara upaya yang bisa ditempuh adalah dengan meningkatkan kapasitas ibu-ibu PKK agar bisa mendampingi PAUD yang ada di masing-masing kecamatan.
Ketua TP. PKK ini mengharapkan ke depan lembaga-lembaga PAUD di KLU punya kantin sekolah dan perpustakaan mini. Mengingat PAUD yang berstatus negeri baru ada di kecamatan Gangga, Kayangan dan Bayan.
Rangkaian akhir kunjungan Kemenlu dan Perdagangan Autralia, Bupati Najmul memberikan miniatur masjid kuno kepada perwakilan Kemenlu dan Perdagangan Autralia. (sat)
0 Komentar