Api Lahap Warung Madrasah, Lalu Lintas Sesak di Menggala

Petugas pemadam kebakaran sedang mengendalikan api.

Lombok Utara, suarabumigora.com - Si jago merah kembali membara menjadikan sebuah warung menjadi tumpukan abu hitam. Kejadian tersebut terjadi di desa persiapan Menggala, Pemenang, Senin (28/10/2019) sekitar pukul 11.15 Wita. Posisi warung yang dekat dengan jalan raya sontak membuat arus lalu lintas jalan provinsi dari arah Pusuk menuju Pemenang menjadi terhambat.

Menurut saksi mata H. Hafizin (53), warung yang sepenuhnya terbuat dari bahan kayu tersebut merupakan aset Madrasah Assyafi'iah Menggala. Belum diketahui secara pasti pemicu kebakaran terjadi. Warung tersebut ludes terbakar hingga rata dengan abu.

"Kejadiannya sekitar pukul 11.15 Wita, tiba-tiba api menjulang, penyebab kebakarannya kami kurang tahu, Warung ini juga akhir-akhir ini memang jarang beroperasi," ungkap H. Hafizin.

Rusmiatun, saat diwawancara.

Ia juga menyebutkan, warung madrasah tersebut dalam kondisi tidak beroperasi, sehingga tidak terdapat barang-barang elektronik di dalamnya. Selain Satu unit warung tersebut, api juga melahap satu unit sepeda motor milik salah satu siswa yang bersekolah di madrasah Assyafi'iah.

Orang tua pemilik kendaraan yang terbakar, Rusmiatun (40), menyatakan sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Pasalnya sepeda motor yang terbakar tersebut adalah kendaraan satu-satunya yang ia miliki untuk mobilitas sekolah anak pertamanya tersebut (Watan Hatami).

Lalu lintas terhambat akibat kebakaran.

"Tiyang (saya) benar-benar terkejut, itu kendaraan satu-satunya yang kami miliki, dan digunakan anak kami Watan untuk sekolah," ujar Rusmiatun yang tak mampu membendung air matanya.

Akibat kebakaran tersebut, arus lalu lintas pun harus dialihkan, sementara bagi pengendara dari arah Mataram yang hendak menuju Lombok Utara, dialihkan menuju pertigaan dusun Bentek hingga menuju dusun Telaga Wareng, melalui jalur perkebunan dalam perkampungan.

Sementara itu petugas pemadam yang diturunkan Damkar Jaya KLU telah mampu mengendalikan api dengan menurunkan 2 unit truk tangki pemadam. (sat)