Acara pembukaan peletakan batu pertama pembangunan rumah produksi cokelat. |
"Minimal 10 juta orang berbelanja di Bukalapak setiap harinya, dari angka itu setidaknya kita harapkan ada yang membeli cokelat atau kopi KLU"
Lombok Utara, suarabumigora.com - Pernyataan tersebut dilontarkan Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar, saat menyampaikan sambutannya dalam acara peletakan batu pertama pembangunan rumah produksi, aula, gudang penyimpanan dan lantai jemur kakau atau cokelat di kampung cokelat dusun Senara, desa Genggelang, Gangga (2/9/2019). Pembangunan rumah produksi tersebut merupakan program pilot inkubasi inovasi desa (PIID-PLL) Kementerian Desa dan PDTT, bersama pemerintah daerah KLU.
Pernyataan Najmul tersebut, diujarkan bukan tanpa alasan. Menurutnya hal tersebut sangat mungkin dilakukan, pasalnya APKASI sudah menjalin kerjasama dengan Bukalapak, sehingga menampilkan produk unggulan KLU di etalase salah satu brand jual beli online terbesar di indonesia tersebut (Bukalapak) menjadi konsekuensi logis keaktifan KLU sebagai anggota APKASI.
Najmul Akhyar, saat membuka acara peletakan batu pertama pembangunan rumah produksi cokelat. |
"APKASI sudah menjalin MoU dengan Bukalapak, dan menjadi konsekuensi KLU sebagai anggota aktif APKASI, kita dapat menampilkan produk komoditas unggulan Lombok Utara di Bukalapak," ungkap Najmul.
Ia menambahkan, hal tersebut sebagai bentuk inovasi dalam produksi, Ia pun berharap ada cara-cara baru yang dimunculkan pihak pengelola rumah produksi cokelat melalui inovasi dan teknologi. Sempat dalam pidatonya, Najmul meminta kepada Kepala Dinas Kominfo KLU, H. Muhammad yang hadir pada saat itu untuk menyediakan fasilitas wifi di sekitar rumah produksi tersebut.
Najmul Akhyar meletakkan batu pertama pembangunan rumah produksi cokelat. |
"Selain inovasi, kita harus memanfaatkan teknologi agar tidak tertinggal. Ini menjadi catatan bagi pihak Diskominfo KLU untum menyediakan fasilitas wifi di sini," tutur Najmul.
Kepala DP2BKPMD KLU, Kholidi, dalam kesempatan yang sama menyampaikan pembuatan rumah produksi cokelat tersebut didasarkan pada hasil analisis kompetensi inti daerah, di Lombok utara terdata lima komoditas yang menjadi kompetensi inti daerah, di antaranya kelapa, kakau atau cokelat, kopi dan cengkeh.
"Dari lima komoditas unggulan baru diresmikan dua rumah produksi, beberapa waktu lalu kita resmikan untuk rumah produksi pengolahan kelapa di desa Sokong, dan sekarang untuk cokelat di desa Genggelang. Semoga untuk komoditas yang belum memiliki rumah produksi dapat segera kita realisasikan," jelasnya.
Najmul Akhyar dan rombongan memperlihatkan hasil produksi kelompok pengelola rumah produksi cokelat Genggelang. |
Kholidi, menambahkan banyak inovasi yang dapat dilakukan di desa Genggelang yang sudah diberi label sebagai desa wisata. Rumah produksi cokelat dan tiga hektar lebih perkebunan cokelat di desa itu dirasa sangat pantas jika dijadikan sebagai destinasi wisata tematik.
"Wisatawan bisa bersepeda dengan mengelilingi kebun cokelat, tentunya dengan perbaikan akses jalan. Kemudian membuat beberapa titik kumpul di sini sebagai sentral pemasaran produk, saya kira itu menjadi PR kita bersama ke depan," tambahnya.
Olahan pangan dari cokelat, minuman cokelat hangat dan manisan cokelat. |
Sementara itu, selain Bupati Lombok Utara, acara peletakan batu pertama tersebut dihadiri berbagai pihak, di antaranya unsur DPRD KLU, pimpinan OPD, Camat Gangga, Unsur Kepolisian dan TNI, Pjs. Kepala Desa Genggelang, BPD Genggelang, tokoh masyarakat, pengelola rumah produksi dan undangan lainnya.
Pasca menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara, kemudian Najmul meletakkan batu pertama pembangunan rumah produksi tersebut, didampingi oleh Kepala DP2BKPMD KLU, Kepala Diskominfo KLU, dan Camat Gangga. Kemudian rombongan tersebut meninjau peralatan produksi yang sudah ada di lokasi tersebut sembari mencicipi olahan cokelat berupa minuman cokelat hangat dan manisan cokelat. (sat)
0 Komentar