Foto bersama saat penyerahan kunci RTG. |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Dalam rangka percepatan rehab rekon korban terdampak gempa 2018 pemerintah pusat melalui pemerintah daerah Kabupaten Lombok Utara (KLU) kembali menyerahkan 2.393 unit kunci rumah tahan gempa (RTG) bantuan stimulan di Dusun Sejongga Desa Kayangan Kecamatan Kayangan di samping meresmikan 1.144 unit di Kecamatan Bayan dipusatkan di Desa Mumbul Sari. Acara penyerahan kunci dan peresmian RTG tersebut diserahkan Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar, bersama Danrem 162/WB NTB Kolonel (Czi) Ahmad Rizal Ramdhani, dan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB H. Ahsanul Khalik, Selasa (24/9/2019).
Hadir dalam penyerahan kunci RTG jenis Rika Rumah Adat Jajar Swakelola Murni itu diantaranya Kalak BPBD KLU, Muhadi, Camat Kayangan, H. M Tohir, Camat Bayan, Intiha, Pjs Kepala Desa Mumbul Sari, Mahulud, Kepala Desa Kayangan, Edi Hartono, serta warga penerima manfaat.
Pemotongan pita peresmian RTG. |
Najmul Akhyar, dalam sambutannya dihadapan warga penerima manfaat mengungkapkan sudah satu tahun lebih semua lapisan masyarakat Lombok Utara berada di tengah kondisi keterbatasan akibat bencana gempa. Dalam perjalanan itu semua pihak terus-menerus melakukan ikhtiar yang baik dan maksimal untuk percepatan pembangunan sarana fisik dan perumahan di KLU.
"Allah tidak akan menguji kalau kita tidak mampu menerima ujian ini, untuk itu mari kita bekerja sama dalam membangun kembali Kabupaten Lombok Utara ini," pesan Najmul.
"Dan Allah telah menunjukkan kepada kita semua bahwa Dia telah mengirimkankan orang-orang baik dari seluruh penjuru untuk membantu kita membangun masjid dan sekolah, dimana dulu kita memiliki masjid yang sederhana sekarang diganti oleh Allah dengan yang lebih bagus dan mewah," terang Najmul.
Bupati dan Danrem, kunjungi lokasi pembangunan RTG. |
Diuraikannya, sebelumnya Pemkab Lombok Utara mempunyai program JUBAH (jumat bedah rumah) bersasaran membangun rumah-rumah penduduk dengan anggaran non APBD. Jumlah rumah yang telah dibangun hampir 200 rumah masyarakat. Sumber anggarannya murni dari sedekah ASN dan pengusaha. Tetapi gempa tetiba mengguncang sehingga dalam hitungan detik semuanya hancur seketika.
"Allah berkehendak, maka semuanya hancur. Oleh karenanya, maka saya mengajak kita semua untuk merawat dan menjaga apa yang sudah diberikan kepada kita," ajaknya sembari menyemangati hadirin.
Dalam pada itu, Danrem 162/Wira Bhakti Kolonel (Czi) Ahmad Rizal Ramdhani saat mendampingi Bupati mengunjungi Dusun Sejongga, mengenang kejadian dua hari pascagempa mengunjungi desa setempat mengendarai sepeda motor.
"Pertama saya ke desa ini dua hari setelah gempa, saya naik motor sambil menangis melihat kondisi saat itu. Kami sangat mengerti kondisi bapak ibu semua," kenang perwira tiga melati ini.
Lebih lanjut, Rizal menuturkan, mulai saat itu ia memerintahkan semua personel membantu mendistribusikan bantuan seraya mengharapkan mulai pada saat penyerahan kunci RTG ini dilaksanakan Dusun Sejongga dapat lebih maju dari kondisi sebelumnya.
"Kita harus bersyukur seperti apa yang disampaikan bapak bupati tadi atas apa yang kita terima dan sudah 2.300 pemanfaat sudah jadi rumahnya. Saya bangga sekali sekarang melihat rumah bapak ibu sudah bagus-bagus. Cat rumah ini sengaja kami pilih supaya bisa menghilangkan trauma dan ini perlu dicontoh," beber Rizal.
Rizal juga memotivasi semua unsur masyarakat agar niscaya memiliki semangat supaya anak-anak mereka lebih baik dari orang tuanya saat ini. Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan terima kasih kepada fasilitator yang sudah membantu berdirinya rumah di dusun setempat seraya mengharapkan Allah memberikan pahala yang setimpal.
Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB H. Ahsanul Khalik menuturkan kesungguhan Bupati Lombok Utara yang mana pagi-pagi sudah berada di BNPB untuk memperjuangkan dan memikirkan masyarakatnya.
"Lemak-kelemak Bapak Bupati Lombok Utara wah arak lek BNPB merjuangang dait memikirkan epe pada selapuk. Laguk apa ongkat epe pada lek facebook, bahwa pemerintah daerah ndarak gawekne. Oleh karenane tyang endeng tulung lek epe pada jelasin lek kerabat dait sehabat epe sik lain amun bapak bupati ine tetu-tetu sikne mikirang rakyatne sampe-sampene lupak lek keluarga ne (baca: pagi-pagi Bapak Bupati Lombok Utara sudah berada di BNPB memperjuangkan dan memikirkan saudara-saudara semua. Namun apa kata saudara-saudara di facebook, bahwa pemerintah daerah tidak ada kerjanya. Oleh karenanya, saya minta tolong pada saudara sekalian menjelaskan kepada kerabat dan sahabat saudara yang lain kalau bapak bupati ini orangnya benar-benar memikirkan rakyatnya sampai-sampai ia lupa pada keluarganya," ungkap Khalik di hadapan warga Sejongga.
Khalik pun mengajak warga agar bersama-sama bangkit melakukan perubahan-perubahan serta meninggalkan kesedihan dengan cara semuanya bangkit menata kembali sendi-sendi kehidupan.
Atas atas nama Pemerintah Provinsi maupun pusat, ia minta maaf jika dalam proses rekonstruksi banyak kelemahan lantaran penyelesaian pembangunan rumah yang sangat banyak tentu butuh kerja sama dan gotong royong.
"Ite pade selapuk, dek ne bau pemerintah doang. Mari ite bangkit bareng-bareng. Bapak bupati tetu-tetu isikne mikirang pe (baca : Kita semua, tidak bisa pemerintah saja. Mari kita bangkit bersama-sama. Bapak Bupati orang yang benar-benar memikirkan saudara sekalian)," tutupnya.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis kunci rumah RTG Rika Rumah Adat Jajar swakelola murni dan peresmian RTG oleh Bupati, Danrem dan Kalak BPBD Provinsi NTB. (sat)
0 Komentar