Suasana mentari tenggelam di pantai Indah, Sira, Tanjung. |
Lombok Utara, suarabumigora.com - Berbicara potensi pariwisata tentunya tak lepas dari kuliner tradisional. Tentunya nama Pelecing Opak sudah menjadi familiar di kalangan kuliner tradisional Sasak, khususnya di wilayah Lombok Utara.
Tentunya berbeda sensasi jika menikmati pelecing sembari memandang mentari tenggelam di pantai. Tim liputan suarabumigora.com mengunjungi pantai Indah yang merupakan salah satu destinasi sunset di kawasan wisata pantai Sire, Sigar Penjalin, Tanjung (3/8/2019). Terdapat beraneka kuliner tradisional di pantai ini.
Tim liputan suarabumigora.com kemudian mampir di warung Inaq (ibu) Jaeniah (47), warung ini tepat menghadap bibir pantai Indah. Mencicipi pedasnya sambal pelecing dan renyahnya opak-opak di bawah pepohonan teduh dan pemandangan sunset yang menarik tentunya memiliki kesan yang berbeda.
Inaq Jaeniah, sedang mempersiapkan pelecing opak, pesanan pelanggan. |
Inaq Jaeniah tidah hanya menjual pelecing opak, tetapi juga rujak dan berbagai makanan olahan lainnya. Ia menjual pelecing dan rujak dengan harga yang cukup terjangkau yaitu Rp 5.000 per porsi.
Selama dua tahun berjualan di pantai Indah, istri seorang tukang bangunan bernama Hawadin (50) ini, mengaku cukup laris. Sehari-hari, bak berisi kangkung dan buah sebagai jualannya habis dipesan pembeli yang ingin merasakan pelecing dan suasana sunset pantai Indah Sira.
Kemas Omi Andrian, pengunjung asal Kopang, Lombok Tengah ini mengaku sangat puas dengan sensasi pedas bumbu pelecing inaq Jaenah.
"Pedasnya enak, pedas-pedas bikin mau nambah, suasananya juga asik sekali, saya rencananya akan berkunjung kembali minggu depan," jelas Kemas.
Memiliki kisah pilu saat terjadinya gempa 7,0 tepat setahun lalu, Inaq Jaeniah tak putus asa. Terang saja, Anak ke-duanya, Riyandi (18) mengalami patah kaki akibat tertimpa bebatuan di jalan raya seputaran desa Malaka, ketika hendak pulang kerja saat itu gempa terjadi.
Kemas Omi Andrian, seorang pengunjung yang sedang menikmati pelecing opak inaq Jaeniah. |
Dengan upaya berjualan pelecing inilah inaq Jaeniah mengumpulkan biaya perawatan untuk Riyandi. Kini Riyandi sudah sembuh dan bisa beraktivitas dengan normal, Ia menjadi karyawan di salah satu perusahaan jasa wisata di gili Trawangan.
Inaq Jaeniah mengaku, berjualan pelecing merupakan pencaharian pokoknya, karena suami yang berprofesi sebagai tukang tak setiap hari dapat menghasilkan uang, karena belum tentu ada proyek.
Di tempat berjualan, sang suami terlihat semangat dan rajin membantunya mempersiapkan tempat duduk bagi pengunjung yang datang ke pantai Indah. (sat)
0 Komentar