Plh. Sekda KLU, saat menjadi inspektur upacara Hari Kebangkitan Nasional, Tanjung KLU |
Lombok Utara, Suara Bumigora - Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-111 diperingati Pemda Kabupaten Lombok Utara di Lapangan Supersemar Tanjung (20/5/2019) diikuti oleh Ketua DPRD KLU H. Burhan M. Nur, Kapolres Lombok Utara AKBP Herman Suriyono, Dandim 1606/Lobar Letkol. (Czi) Djoko Rahmanto, unsur Forkopimda KLU, Pimpinan OPD se-KLU, unsur TNI/Polri dan ASN Pemda KLU, pelajar serta tamu undangan lainnya. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Pelaksana Harian Sekretaris Daerah KLU yang juga Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda KLU, Hermanto.
Hermanto, saat membacakan pesan Menteri Kominfo, dalam amanat upacara Hari Kebangkitan Nasional |
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara dalam amanat upacara yang dibacakan oleh Plh. Sekda KLU, Hermanto, menyatakan peringatan hari Kebangkitan Nasional yang ke-111 pada 20 Mei 2019 kali ini, relevan dimaknai dengan Sumpah Palapa. Berada dalam situasi setelah ajang demokrasi yang menguras energi dan emosi sebagian besar masyarakat yang mengaspirasikan pilihannya yang berbeda-beda dalam pemilu.
Dipaparkannya, peringatan Hari Kebangkitan Nasional kali ini, dilangsungkan pula dalam suasana Bulan Ramadhan bagi umat Islam. Bulan suci yang menuntun untuk mendapat ganjaran pahala dengan meninggalkan perbuatan yang dibenci Allah SWT, Tuhan YME seperti permusuhan dan kebencian, apalagi penyebaran kebohongan dan fitnah. Hingga pada akhirnya, ujung bulan Ramadhan nanti bisa dianalogi seperti Mahapatih Gadjah Mada mengalami moksa Amukti Palapa. Mengakhiri puasa dengan hati dan lingkungan yang bersih, berkat hubungan yang kembali fitri dengan saudara-saudara sesama manusia.
Suasana Upacara Hari Kebangkitan Nasional ke 111 di Lapangan Supersemar Tanjung |
Lanjutnya, sebagaimana diserukan oleh Presiden Joko Widodo pada pidato di depan sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tahun 2018 silam. Dari tanah Minang diimbau dengan petuah "barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang". Indonesia juga diwarisi pepatah Sunda yang berbunyi "sacangreud pageuh, sagolek pangkek". Dari bumi Anging Mamiri, bersama-sama belajar "reso temmangingi, namalomo, naletei, pammase dewataq". Dari Bumigora diminta: "bareng bejukung, bareng bebose". Dari Banua Banjar bersama-sama menjunjung "waja sampai kaputing" dan sebagainya.
Dikatakannya, dengan bertumpu pada kekuatan jumlah Sumber Daya Manusia dan populasi pasar, Indonesia diproyeksikan akan segera menyongsong harkat dan martabat baru dalam aras ekonomi dunia. Bahkan dalam 10 sampai 30 tahun mendatang, poinnya terletak pada hasrat kita untuk tetap menjaga momentum dan iklim yang tenang dalam berusaha. Menjaga agar suasana kondusif, penuh harmoni dan persatuan. Selamat memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-111. (mic)
0 Komentar